Rabu 11 Apr 2018 16:34 WIB

Underpass Mampang Diklaim Kurangi Macet 40 Persen

Rambu dan karpet jalan untuk Transjakarta masih perlu ditambah.

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Nur Aini
Sejumlah kendaraan melintas di Lintas Bawah (Underpass) Mampang Kuningan saat uji coba di Jakarta, Rabu (11/4).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sejumlah kendaraan melintas di Lintas Bawah (Underpass) Mampang Kuningan saat uji coba di Jakarta, Rabu (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Sigit Widjatmoko menyebut uji coba perlintasan di jalur lintas bawah atau underpass Mampang-Kuningan sesuai harapan. Ia mengklaim underpass tersebut mengurangi kemacetan yang signifikan.

"Dari kajian yang ada, ujicoba tersebut bisa kurangi kemacetan 35 sampai dengan 40 persen," kata Sigit di Jakarta, Rabu (11/4).

Sigit mengatakan, memang masih perlu beberapa penyempurnaan terkait penggunaan lintas bawah Mampang-Kuningan itu, di antaranya berupa rambu jalan serta karpet jalan untuk Transjakarta. Namun, kata dia, berdasarkan hasil evaluasi kekurangan-kekurangan yang terjadi bukan hal-hal yang substansial.

"Tentu ada penyempurnaan yang masih harus dikerjakan tapi lebih kepada penyempurnaan yang bersifat minor," ujar dia.

Underpass yang menghubungkan Kuningan dan Mampang Prapatan tersebut terdapat dua terowongan bawah tanah yang disediakan untuk menghubungkan kedua lokasi tersebut. Lintas bawah tersebut diharapkan bisa mengurai kemacetan di jalur tersebut.

Selain berfungsi untuk mengurangi kemacetan yang terjadi, lintas bawah itu juga dimaksudkan untuk mendukung jalur Transjakarta. Total panjang proyek tersebut mencapai 882 meter dengan lebar yang variatif, mulai dari 15 meter hingga 21 meter.

Proyek underpass Mampang-Kuningan pernah disebut Gubernur Anies Baswedan sebagai salah satu proyek yang tak mengantongi amdal lalu lintas di awal-awal kepemimpinannya. Akibatnya, dampak yang ditimbulkan dari proyek tersebut adalah kemacetan yang luar biasa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement