Rabu 11 Apr 2018 20:14 WIB

Manggala Agni Kerja Keras Cegah Meluasnya Karhutla

Kebakaran pada gambut sangat berpotensi menimbulkan kabut asap.

Red: Gita Amanda
Petugas Manggala Agni menyemprotkan air ke lahan gambut yang terbakar.( Ilustrasi)
Foto: Antara/Rony Muharrman
Petugas Manggala Agni menyemprotkan air ke lahan gambut yang terbakar.( Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus memantau perkembangan upaya pemadaman oleh Manggala Agni pada kejadian kebakaran yang terjadi di sejumlah wilayah khususnya di lahan gambut. Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Raffles B. Panjaitan, menyampaikan bahwa pemadaman yang terjadi pada lahan gambut cukup sulit sehingga diperlukan upaya yang lebih keras dalam menanggulanginya.

“Kebakaran pada gambut sangat berpotensi menimbulkan kabut asap, sehingga kondisi ini harus segera ditangani dengan cepat. Respons yang cepat dari tim gabungan akan meminimalisir meluasnya karhutla dan timbulnya kabut asap”, tegas Raffles seperti dalam siaran persnya.

Kesigapan seperti itu ditunjukkan oleh Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, KLHK, Manggala Agni Daerah Operasional Dumai, Riau yang melakukan pemadaman di beberapa titik kebakaran. Pemadaman di antaranya dilakukan di Desa Kepenghuluan Labuhan Papan, Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan, Kabupaten Rokan Hilir pada lahan gambut milik masyarakat seluas kurang lebih 15 hektare (ha) sejak Senin (9/4) lalu.

Pemadaman dilakukan secara gabungan bersama-sama oleh anggota Manggala Agni Daops Dumai dengan TNI, BPBD Kabupaten Rokan Hilir, Polres Rohil, Polsek Tanah Putih, Tim Camat Tanah Putih Tanjung Melawan, dan juga tim pemadam kebakaran perusahaan pemegang konsesi, serta Masyarakat Peduli Api (MPA) dan masyarakat setempat.