Rabu 11 Apr 2018 20:53 WIB

Warna Kulit Buat Priyanka Chopra Didiskriminasi

Wanita dengan kulit berwarna mendapatkan hambatan di Hollywood.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Winda Destiana Putri
Priyanka Chopra
Foto: EPA
Priyanka Chopra

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Priyanka Chopra telah membuka diri tentang pengalamannya didiskriminasi karena warna kulit. Pernyataan tersebut menguatkan wanita dengan kulit berwarna mendapatkan hambatan di Hollywood.

Dalam wawancara dengan In Style, dia mengungkapkan, kehilangan peran dalam film karena warna kulitnya. Peristiwa itu terjadi pada tahun lalu.

"Aku keluar untuk nonton film, dan seseorang [dari studio] memanggil salah satu agenku dan berkata, 'Dia salah, kata apa yang mereka gunakan? fisik," ujar perempuan berusia 35 tahun, dikutip dari Aceshowbiz, Rabu (11/4).

Chopra tidak tahu arti sebenarnya "fisik" yang dimaksud. Dia berpikir bingkainya adalah yang dianggap "salah". Ketika itu mulai mencerna, apakah merujuk pada tubuh yang terlalu kurus sehingga perlu membentuk tubuh.

"Dan kemudian agen saya mematahkannya untuk saya. Seperti, 'Saya pikir, Priy, mereka mereka menginginkan seseorang yang tidak coklat.' Itu mempengaruhi saya," kata Chopra mengakui jika pernyataan itu mempengaruhinya.

Kejadian seperti itu bukan pengalaman pertama bagi Chopra untuk didiskriminasi orang lain. Pemenang Miss World 2000 juga menyatakan, pengalaman sekolahnya di Amerika Serikat dipenuhi dengan perisakan ganas, panggilan nama dan seksisme.

"Tidak ada yang akan mengatakan seorang wanita dibayar lebih sedikit karena dia wanita dengan warna, tetapi jumlahnya sebagian besar akhirnya mencerminkan itu," kata pemeran Baywatch.

Chopra berpendapat industri film harus melihat kemampuan seseorang untuk memberikan pekerjaan yang diberikan, ketimbang menilai dari fisik. Seseorang harus mendapatkan bayaran yang sesuai dengan kemampuan dan peran yang didapatkan.

Di samping masalah kulit berwarna, Chopra pun sadar secara umum masih terjadi kesenjangan antara wanita dan pria. Salah satu cara untuk mengatasi masalah itu, dia berpandangan penonton harus ikut ambil bagian.

"Orang-orang tidak pergi menonton perempuan di film karena mereka tidak percaya mereka bisa menjadi pahlawan. Dunia harus mengubah cara mereka memandang pahlawan mereka," kata Chopra.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement