REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sutradara Fajar Nugros berbicara tentang film terbarunya "Terbang: Menembus Langit". Film ini dikatakannya mengekspresikan kebhinekaan Indonesia yang beberapa waktu lalu sempat menjadi kegelisahan.
"Sutradara dalam membuat film, dalam bahasa senimannya adalah mencari apa yang sedang digelisahkan," kata Fajar Nugros saat Meet and Greet Film "Terbang: Menembus Langit" beberapa waktu lalu.
Film garapannya itu menceritakan tentang kegigihan Onggy Hianata (diperankan Dion Wiyoko) seorang keturunan Tionghoa dari keluarga tidak mampu yang berjuang tidak kenal lelah dalam mencapai keberhasilan.
Kebetulan, kata pria kelahiran Yogyakarta, 29 Juli 1979 itu, Indonesia tahun lalu sedang gelisah, terutama menyangkut soal kebinekaan, padahal Indonesia ada karena berbeda-beda.
Dalam film tersebut, kata dia, keberagaman suku bangsa di Indonesia juga diangkat yang diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat, khususnya penonton, terhadap kebinekaan Indonesia.
"Ketika kemiskinan dan minoritas seolah tembok besar yang mengungkung, ternyata semua bisa berubah kalau seseorang mempunyai tekad yang kuat. Saya rasa banyak hal yang 'relate', sekaligus menginspirasi," ungkapnya.
Fajar mengakui film itu merupakan biopik yang merupakan kisah nyata meski tidak mengangkat tokoh terkenal, melainkan pemuda yang diceritakan tinggal di Tarakan, Kalimantan dan berkuliah di Surabaya.
"Bukan yang penting siapa tokohnya, sosoknya, tetapi kisah hidupnya yang menginspirasi. Kalau yang diangkat tokoh kenamaan, nyarinya sutradara pasti yang kenamaan juga," katanya merendah.
Onggy sendiri kini dikenal sebagai motivator dengan training andalannya Value Your Life, A Life Changing Bootcamp sejak tahun 2003. Sejak saat itu ia mengabdikan dirinya di bidang pendidikan mental, karakter, mindset, leadership dan spiritual.
Disamping itu, Onggy juga mendirikan komunitas Freedom Faithnet Global (FFG) tahun 2003. Komunitas ini berporos di Indonesia dan saat ini sudah beranggotakan lebih dari 70 negara di 5 benua. Komunitas yang menitik beratkan pendidikan mental dan gerakan sosial ini, memecahkan 5 rekor dunia (Guinness World Record).
Laura Basuki, aktris yang berperan sebagai Chandra, istri Onggy dalam film itu, menceritakan keasyikannya menjalani syuting yang berlangsung selama satu bulan di beberapa kota itu.
"Di Surabaya sekitar dua mingguan, kemudian di Tarakan, Kalimantan. Film ini komplit karena ada drama, komedi, dan kisah perjuangan seseorang," kata sosok cantik kelahiran Berlin, Jerman, 9 Januari 1988.
Film itu, kata dia, cocok ditonton semua orang, terutama keluarga, orang yang baru pacaran, sebab banyak memberikan nilai positif peran istri dalam mendampingi suaminya berjuang meraih sukses.
Susanti Dewi selaku produser Film "Terbang: Menembus Langit" menambahkan "roadshow" di Semarang itu melanjutkan kegiatan serupa di Medan, Palembang, Surabaya, Makassar, dan Balikpapan.