REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Laga leg kedua perempat final Liga Europa 2017/2018 antara CSKA Moskow dan Arsenal akan lebih dari sekadar pertempuran memperebutkan kursi babak semifinal. Pada laga yang digelar di markas CSKA, VEB Arena, Jumat (13/4) dini hari WIB tersebut, tuan rumah dibebani tugas moral.
Sebagai duta Rusia di ajang Eropa, CSKA wajib menunjukkan kepada dunia bahwa Negeri Tirai Besi sudah dalam posisi sangat sempurna untuk menggelar Piala Dunia 2018 bulan Juni mendatang. Beban moral ini ditanggung CSKA karena mereka adalah klub terbesar di Rusia.
Bukan cuma itu. CSKA juga berasal dari Kota Moskow yang merupakan pusat Rusia. Sebagai representasi Rusia, CSKA akan berusaha keras agar perjamuan kepada Arsenal yang berasal dari London, ibu kota Inggris, berjalan baik.
Saat ini, hubungan London dengan Moskow dalam konteks politik internasional sedang sangat memanas. Hal ini dipicu adanya gagasan boikot Piala Dunia di Rusia yang diutarakan oleh Inggris bulan lalu.
Melalui Menteri Luar Negeri Boris Johnson, Inggris cemas Rusia akan menjadikan Piala Dunia 2018 sebagai alat propaganda. Johnson setuju dengan pernyataan Anggota Parlemen Buruh Ian Austin yang menyebutkan Presiden Rusia Valdimir Putin akan memanfaatkan Piala Dunia dengan tujuan negatif.
Pernyataan yang disampaikan dalam pembahasan urusan luar negeri di Parlemen Inggris ini menuding ada potensi dari Putin untuk berbuat seperti Adolf Hitler. Mantan pemimpin Jerman ini menjadikan Olimpiade 1936 sebagai lahan propaganda yang menguntungkan Nazi sepihak.
Sontak saja, gagasan boikot ini menjadi makanan empuk untuk jadi bahan konsumsi pembahasan di dunia politik dan pemerintahan Eropa. Namun, tidak demikian dengan dunia olahraga.
Pelatih Arsenal Arsene Wenger mengecam adanya sirkus politik yang sedang dipertontonkan para elite pemerintahan Benua Biru terkait Piala Dunia di Rusia. Menurut Wenger, kecemasan yang disampaikan mengenai Rusia lebih ke sisi politis ketimbang olahraga.
Untuk itu, Wenger mengajak seluruh elemen yang terlibat pada laga nanti kompak menunjukkan sepak bola modern tidak akan pernah terpengaruh oleh angin politik.
"Semua ini tampak seperti aksi politik dari hubungan diplomatik Inggris dengan Rusia. Sebenarnya kami tak pernah khawatir. Kami dari London akan ke sana dan tentu saya harap ini tak memengaruhi sepak bola," kata Wenger dikutip dari London Evening Standard, Rabu (11/4).
Bicara soal laga, Wenger menyatakan gelandang serang Henrik Mkhitaryan akan absen. Sebagai gantinya, Wenger berharap Danny Welbeck siap diplot sebagai pemain yang menopang penyerang Aleksander Lacazette dalam formasi 4-3-3 nanti. "Kami punya keunggulan agregat sementara 4-1, tapi kami tahu ini belum selesai. Bertanding di Moskow akan sangat berat," kata Wenger.