Kamis 12 Apr 2018 11:47 WIB

Imam Al-Haram: Penyebaran Moderasi Tantangan Ulama Islam

Kekuatan Islam meningkat dengan orang-orang baru yang memeluk Islam setiap hari.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agus Yulianto
Masjidil Haram Makkah
Foto: dok Republika
Masjidil Haram Makkah

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Imam dan khatib Masjid al-Haram di Makkah, Syekh Dr Saleh bin Mohammed al-Talib, mengatakan, penyebaran moderasi di dunia Muslim akan menjadi tugas besar dan menghadirkan berbagai tantangan bagi para ulama Islam. Karena itu, pihaknya membuat program untuk membangun jembatan komunikasi di antara para cendekiwan Islam di seluruh dunia.

Syekh Dr Saleh bin Mohammed al-Talib berbicara hal itu di hadapan 12 tamu dari program Penjaga Dua Masjid Suci untuk Umrah dan Haji. Al-Talib mengatakan, mereka akan membahas berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi negara-negara Islam dan untuk mengatasi hambatan guna menyebarkan agama Islam yang sebenarnya.

"Sebuah tugas besar berada di pundak kita, yaitu untuk mengidentifikasi dan mempertahankan status Islam yang sebenarnya, yang merupakan agama damai dan mengajarkan kita cinta, perdamaian, persaudaraan, kesetaraan, kemanusiaan, cara hidup, keadilan, dan toleransi," kata al-Talib, dilansir di Arab News, Kamis (12/4).

Al-Talib menekankan pentingnya mempersatukan umat Muslim untuk melawan bahaya yang akan datang. Hal itu untuk menghindari disintegrasi dan fragmentasi. Hal itu juga untuk mewujudkan konsep persaudaraan Islam yang didasarkan pada cinta dan kehormatan.

"Persaudaraan Islam kami yang mengumpulkan Muslim dari ujung barat jauh ke timur jauh dan menjadikan kami satu bangsa yang aman, mendorong kami untuk bekerja sama dan merasakan ikatan persaudaraan. Kita seharusnya tidak membiarkan siapa pun menembus barisan Muslim dan memicu perpecahan, kecurigaan, atau disintegrasi," ucapnya.

Syekh al-Talib mengatakan, Islam telah diserang sejak 1439 tahun yang lalu. Namun, kekuatan Islam meningkat dengan orang-orang baru yang memeluk Islam setiap hari. Dia mencatat, negara Muslim terbesar saat ini dalam hal populasi adalah Indonesia, yang tidak menyaksikan 1400 tahun pertempuran apa pun di tanahnya. Karena, menurut dia, masyarakat di Indonesia memeluk Islam melalui perdagangan dan transaksi komersial atau dengan memanggil seorang yang intelek. Karena itu, dia meyakinkan para ulama Islam bahwa Islam tidak dapat dilemahkan dan akan menang.

Dr Abdul Hamid al-Ameen, Kepala Lembaga Bantuan di Norwegia, menekankan peran penting yang dimainkan oleh Arab Saudi di bawah kepemimpinan Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman dalam menjaga umat Muslim dan melayani Islam.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement