REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada saat jam-jam sibuk (peak hour), terjadi penumpukan penumpang di Stasiun Duri. Hal tersebut disebabkan dioperasikannya Kereta Api (KA) Bandara, yang saat ini menggunakan jalur lintas Kereta Rel Listrik (KRL) Duri-Tangerang. Sehingga, headway (waktu tunggu) kereta yang biasanya per 20 menit, berubah menjadi per 30 menit.
Vice President Corporate Communication PT KCI Eva Chairunisa mengatakan, PT KCI selaku operator terus menerapkan berbagai langkah untuk mengurai kepadatan penumpang, khususnya di Stasiun Duri. Diantaranya dengan memberlakukan crossing dua arah di Stasiun Duri untuk penumpang berpindah dari peron 1 menuju peron 5, maupun sebaliknya.
Tidak hanya itu, juga disediakan dua tangga manual untuk penumpang yang akan berpindah peron. Namun, saat ini kedua tangga manual tersebut masih dalam proses pengerjaan.
"Berdasarkan evaluasi dari 26 Maret sd 11 April 2018 khususnya peron 5 (arah menuju Tangerang) dimana penumpang juga sudah mulai beradaptasi dengan perubahan alur tersebut," kata Eva dalam keterangan resminya, Kamis (12/4).
Disisi lain, lanjut Eva, yang dapat dilakukan PT KCI selaku operator yaitu terkait dengan kapasitas angkut penumpang. Dimana, KCI sendiri berupaya meningkatkan kapasitas angkutnya dengan mengganti dua rangkaian formasi 10 kereta dengan yang lebih panjang menjadi formasi 12 kereta.
"Sementara untuk mengakomodasi lintas Duri - Tangerang melalui koordinasi bersama regulator yakni Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementrian Perhubungan (DJKA Kemenhub), mulai tanggal 9 April 2018 PT KCI selaku operator diizinkan untuk menambah empat perjalanan untuk lintas Duri - Tangerang," tambahnya.
Terkait kepadatan yang terjadi di KRL lintas Duri-Tangerang, KCI meminta agar seluruh masyarakat untuk dapat memahami kondisi yang terjadi khususnya pada saat peak hour. "Tak hanya untuk lintas Duri - Tangerang mayoritas KRL yang beroperasi di berbagai lintas juga mengalami kepadatan penumpang yang lebih tinggi jika dibandingkan pada waktu di luar jam sibuk karena memang ada satu kondisi masyarakat beraktifitas pada waktu yang bersamaan," tambah Eva.
Oleh karena itu, lanjut Eva,PT KCI terus berkomitmen melakukan peningkatan kapasitas angkut ditengah kondisi infrastruktur yang masih dalam proses pembangunan oleh pemerintah.PT KCI punmengajak pengguna jasa untuk dapat bekerjasama dengan melakukan pengaturan keberangkatannya di jam sibuk.
"PT KCI juga menghimbau para pengguna untuk tetap memperhatikan keselamatan dan keamanan dengan tidak memaksakan diri untuk masuk apabila kondisi KRL sangat padat dan menunggu kedatangan KRL selanjutnya," tambah Eva.