REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film 212 The Power of Love siap tayang di bioskop mulai 9 Mei 2018. Asma Nadia selaku pemain sekaligus produser pendamping berharap penonton Indonesia meramaikan bioskop untuk menyimak film sejak hari pertama penayangannya.
"Doakan bisa menjadi titik balik kembali tren-nya film-film religi di tanah air, film yang ramah keluarga dan punya pesan sekalipun tetap dikemas menghibur," kata Asma kepada Republika.co.id, Kamis (12/4).
Asma mengaku terharu mengikuti proses produksi film 212 The Power of Love sejak awal. Film perdana besutan rumah produksi Warna Pictures itu mengabadikan Aksi Bela Islam pada 2 Desember 2016 yang kerap dikenal sebagai Aksi 212.
Ia bersyukur tim telah merampungkan sinema yang merekam aksi tujuh juta umat Islam tersebut. Penulis 46 tahun itu menyampaikan, produser menolak dengan santun dana yang terkait partai politik dalam pembiayaannya.
Keputusan tersebut bertujuan agar semangat dan napas film yang sejuk dan damai tetap terjaga. Asma bersama tim juga menggagas alternatif menyukseskan satu juta tiket presale, di mana penikmat film yang mampu bisa mensubsidi kalangan yatim dan dhuafa untuk menonton.
Niat awal pembuatan film untuk mengabadikan semangat persatuan umat Islam dan bangsa Indonesia pun bisa diteruskan ke generasi muda, termasuk mereka yang terhalang dana. Asma berharap, dengan begitu jejak Aksi 212 kian abadi.
"Semoga film perdana ini sukses agar banyak film-film baik lain bisa diluncurkan, sehingga cita-cita bioskop menjadi layar edukasi dan dakwah bisa terwujud," kata penulis buku Assalamualaikum, Beijing! itu.
212 The Power of Love arahan sutradara Jastis Arimba dibuat berdasarkan fakta dan data saat peristiwa fenomenal Aksi 212 terjadi. Selain Asma, film dibintangi Fauzi Baadila, Adhin Abdul Hakim, Hamas Syahid, Meyda Sefira, Cholidil Assadil Alam, dan Ustaz Erick Yusuf.