Kamis 12 Apr 2018 18:12 WIB

Calon Kepala Daerah se-Jatim Dapat Pembekalan Antikorupsi

Jangan mau menerima sesuatu dari para calon kepala daerah

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Komisi Prmilihan Umum (KPU) Jatim bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar pembekalan antikorupsi bagi calon kepala daetah se-Jatim yang berkontestasi pada Pilkada serentak 2018, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (12/4). Acara ini dihadiri 108 calon pimpinan daerah dari 18 kabupaten/kota yang menggelar Pilkada serentak 2018.

Acara ini juga dihadiri dua pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang berkontestasi pada Pilgub Jatim 2018. Hadir pula dalam acara tersebut, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, jajaran Polda Jatim, serta jajaran Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan dalam sambutannya mengungkapkan, acara tersebut digelar demi terlahirnya kepala daerah yang anti korupsi dan berintegritas. Acara tersebut diselenggarakan juga untuk mengingatkan pihak terkait, agar bisa memberi pemahaman kepada masyarakat untuk tidak menerima sesuatu dari calon pemimpinnya.

"Ini harusnya dilakukan oleh kita semuanya, termasuk polisi dan jaksa. Perlu dijelaskan ke masyarakat jangan mau menerima sesuatu dari para calon kepala daerah untuk memilih mereka," kata Basaria.

Pada acara yang sama, juga dilakukan deklarasi Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) oleh seluruh calon kepala daerah. Basaria menjelaskan, pelaporan harta kekayaan dan kemudian mempublisnya, merupakan suatu keharusan bagi para calon kepala daerah.

Itu tak lain karena menurutnya, salah satu cara untuk memberantas korupsi adalah transparansi. Artinya, dengan melaporkan harta kekayaan, para calon kepala daerah ini sudah berusaha terbuka kepada masyarakat terkait harta kekayaan yang dimilikinya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement