REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan Uzbekistan menjadi calon kuat pengganti Malaysia yang membatalkan keikutsertaannya di turnamen internasional "Anniversary Cup" yang digelar mulai 27 April 2018 di Indonesia.
"Ada dua negara calon penggantinya, yaitu Uzbekistan dan Senegal. Namun berdasarkan analisis, pilihan lebih condong ke Uzbekistan. Keputusan resmi akan diambil pada minggu ini," ujar Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI Joko Driyono dalam pertemuan dengan pewarta di Jakarta, Kamis.
Menurut Joko, Timnas U-23 Uzbekistan memiliki kualitas yang bagus. Terbukti mereka berhasil menjadi kampiun Piala Asia U-23 2018 yang digelar di Cina, 9-27 Januari 2018.
Selain itu, keberadaan Uzbekistan dari kawasan Asia Tengah akan melengkapi peta kekuatan antarregional Asia di Anniversary Cup. Sebab sebelumnya sudah ada Korea Utara dari Asia Selatan dan Bahrain dari Asia Barat.
Hal itu dianggap bisa mewujudkan salah satu tujuan digelarnya turnamen berpeserta empat negara tersebut, yakni sebagai kompetisi uji coba menjelang Asian Games 2018.
"Sebenarnya kami ingin ada tim dari Asia Tenggara dan sempat muncul pilihan, misalnya mengundang Thailand. Namun itu urung terjadi karena sudah memiliki program sendiri," tutur Joko.
Sementara terkait masuknya Senegal dalam salah satu calon pengganti Malaysia di Anniversary Cup, Joko menyebut itu karena PSSI memandang negara beribu kota Dakar itu memiliki timnas U-23 yang berkemampuan apik. Hal itu tercermin dari timnas seniornya yang menjadi peserta Piala Dunia 2018 di Rusia.
Jika tidak terlibat di Anniversary Cup, PSSI kemungkinan mengundang Senegal untuk bertanding di pertandingan persahabatan internasional resmi FIFA.
"Akan tetapi itu harus disesuaikan karena timnas senior Senegal tentu sudah memiliki rencana sendiri sebagai persiapan berlaga di Piala Dunia 2018," kata Joko.
Turnamen Anniversary Cup sendiri digelar untuk memperingati ulang tahun PSSI ke-88. Selain itu, kompetisi ini digelar sebagai turnamen uji coba menjelang Asian Games 2018 di mana Indonesia akan bertindak sebagai tuan rumah.
Sistem kompetisi turnamen ini adalah setengah kompetisi atau "round robin", di mana juaranya yaitu tim dengan catatan poin tertinggi.
Awalnya, selain timnas U-23 Indonesia, Anniversary Cup diikuti oleh timnas U-23 Malaysia, Bahrain dan Korea Utara. Namun Malaysia mengirimkan surat resmi kepada PSSI bahwa mereka tidak bisa terlibat di turnamen tersebut.
"Mereka mengirimkan surat kepada kami seminggu yang lalu," ujar Joko.