REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno menegaskan komitmennya untuk memperkuat pemerintahan yang bersih, transparan, dan antikorupsi.
Penegasan kandidat nomor 2 itu disampaikan pascamenghadiri Pembekalan Antikorupsi dan Deklarasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Kamis (12/4). “Kami berdua komitmen memperkuat pemerintahan yang bersih, antikorupsi, seperti harapan masyarakat dan semua pihak lain,” kata Gus Ipul dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id.
Langkah utama, kata dia, dilakukan dengan memperkuat sistem transparansi pemerintahan Jawa Timur, baik dalam pengelolaan APBD maupun dalam pelaksanaan kewenangannya.“Semua sudah terbuka. Bahkan APBD juga bisa diakses secara elektronik. Transparan. Lelang proyek juga dilakukan terbuka melalui sistem internet,” kata Gus Ipul.
Upaya berikut, kata dia, memperkuat akuntabilitas penggunaan anggaran. Yakni, setiap rupiah dari APBD bisa dipertanggungjawabkan penggunaannya. “Saya kira dua hal itu, bisa mendorong munculnya kepercayaan dari masyarakat. Pada akhirnya, akan memicu partisipasi publik,” kata Gus Ipul.
Sementara itu calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno harta kekayaannya tercatat paling kecil Rp 1,8 miliar. “Kehadiran Gus Ipul dan saya di acara KPK ini merupakan bagian dari komitmen kami berdua untuk memperkuat sistem pemerintahan yang bersih,” kata Puti Guntur.
Ia menambahkan, kemajuan teknologi informasi yang diaplikasikan dalam pemerintahan, pada akhirnya memperkuat transparansi sistem. “Penggunaan sistem elektronik nanti akan ditingkatkan,” kata Puti.