Jumat 13 Apr 2018 06:06 WIB

Tour di Jateng, SBY Mampir ke Pabrik Sido Muncul

Kami sejatinya sudah mengenal beliau sejak lama, sebelum jadi Presiden

SBY, Ani Yudhoyono, dan CEO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, J  Sofjan Hidayat (kedua kiri)
Foto: Sido Muncul
SBY, Ani Yudhoyono, dan CEO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, J Sofjan Hidayat (kedua kiri)

REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Presiden Republik Indonesia ke enam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Ibu Ani Yudhoyono dan Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto mengunjungi pabrik jamu dan farmasi Sido Muncul serta agrowisatanya di Bergas, Ungaran, Kabupaten Semarang. SBY menyatakan kekagumannya kepada legacy pendiri dan pewaris perusahaan jamu terkemuka ini bisa terus eksis.

Perusahaan jamu ini juga dinilai mampu berkontribusi secara positif untuk bangsa serta memiliki komitmen tinggi terhadap konservasi lingkungan. SBY bersama rombongan melakukan tour di Pulau Jawa dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat.  Kedatangan rombongan disambut oleh CEO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, J  Sofjan Hidayat, dan kakaknya, Irwan Hidayat, Direktur Marketing Sido Muncul.

Sofjan mengapresiasi kunjungan SBY dan Ani Yudhoyono. Ia mengatakan seorang Presiden RI yang sudah dua periode dipercaya rakyat masih mau menyisakan waktunya melihat perkembangan perusahaan jamu sebagai warisan leluhur nenek moyang bangsa. "Kami dan keluarga sejatinya sudah mengenal beliau sejak lama, baik sebelum jadi Presiden, saat menjabat sebagai kepala negara maupun saat sekarang," kata dia.

"Jadi bisa dikatakan keluarga kami sudah seperti sahabat dengan keluarga Pak SBY. Ini juga karena besan saya sudah cukup lama selalu support kepada Pak SBY dalam menyukseskan program-program untuk kesejahteran prajurit TNI sewaktu beliau masih aktif di TNI AD," ujar Sofjan menambahkan.

Sebelum beramah tamah rombongan diperkenalkan pada ikan araipama. Ikan endemis dari Amerika Selatan yang dapat mencapai panjang hingga 3 meter dan berat hingga 200 kilogram. Ibunda Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyimak penjelasan awal mula ikan endemis bisa dikembangkan di agrowisata ini. Termasuk melihat beberapa harimau Sumatra maupun orang utan yang dirawat dan dikelola secara baik oleh keluarga besar Sido Muncul.

Satwa-satwa yang tergolong langka ini adalah titipan hasil penindakan para pemilik satwa oleh pemerintah. Satwa ini dititipkan di Agrowisata Sido Muncul untuk dirawat dan dikembangkan bahkan melebihi standar kebun binatang.

Satwa titipan ini pun jika diminta oleh pemerintah, maka Sido Muncul akan siap mengembalikannya dalam keadaan baik dan sehat. Namun bila tidak, tetap dipelihara.

Dalam sambutannya, SBY menyatakan jamu, khususnya Sido Muncul, telah akrab bagi masyarakat Indonesia. Bahkan Ketum Partai Demokrat ini menyebut, sang istri, rutin mengonsumsi tolak angin dua kali sehari. "Bu Ani rajin mengonsumsi Tolak Angin dua kali sehari lho," ucap SBY.

Selama 10 tahun memimpin Indonesia, baru kali ini, SBY berkesempatan mengunjungi Sido Muncul. Namun, ia mengatakan, kunjungannya yang pertama kali pertama sudah sangat puas dan berkesan. Bahkan ia dan masyarakat bisa belajar, meniru bahkan membuat kreasi dan inovasi, inspirasi kebaikan yang dibikin pendiri dan pewaris Sido Muncul untuk warisan anak cucu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement