Jumat 13 Apr 2018 16:08 WIB

Pertamina Susun Strategi Pemulihan Dampak Ceceran Minyak

Pertamina dan pemerintah melaksanakan pengujian baku mutu air pascapembersihan.

Sejumlah petugas PT Pertamina menyemprotkan cairan khusus untuk membersihkan minyak di perairan Jetty Dermaga Pelabuhan Pertamina di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (6/4).
Foto: Antara/Sheravim
Sejumlah petugas PT Pertamina menyemprotkan cairan khusus untuk membersihkan minyak di perairan Jetty Dermaga Pelabuhan Pertamina di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM -- Setelah wilayah perairan bersih dari minyak, Pertamina bersama Pemerintah membentuk tim verifikasi pembersihan minyak Teluk Balikpapan. Ini dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi sisa ceceran minyak di sejumlah wilayah terdampak, sejak Selasa (10/4).

Tim ini dibagi menjadi empat zona. Zona 1 sampai 3 berada di Balikpapan. Sementara Zona 4 berada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), tepatnya kelurahan Penajam. Tim Pertamina yang terdiri dari tim kantor pusat dan tim Refinery Unit V Balikpapan hari ini mengadakan audiensi dan diskusi terkait penyusunan strategi pemulihan di Kelurahan Penajam.

Dalam strategi ini ada beberapa tahapan yang dilakukan. Pertama adalah verifikasi kondisi awal, dilanjutkan dengan strategi pembersihan dan kemudian dilakukan kembali verifikasi pasca pembersihan.

Tim verifikasi terdiri dari perwakilan Pemerintah Kabupaten, Dinas terkait, Pertamina dan perwakilan masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, tim verifikasi diberi formulir untuk mendeskripsikan kondisi yg dilihat secara visual di lapangan. Aspek yang perlu di lihat di antaranya penampakan minyak di perairan dan di darat, dan dampak minyak yang terdapat di lokasi yang dipantau, misalnya apakah ceceran minyak masih menempel pada mangrove atau tidak.

Tim verifikator juga melakukan penilaian terhadap kondisi kebersihan di area yang dipantau sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan. Kriteria ini diberi persentase dengan jangkauan nol sampai dengan 100 persen. Range nol sampai dengan 25 persen artinya terdapat banyak minyak di perairan dan bibir pantai dan terdapat banyak sisa minyak menempel pada dinding pemecah ombak dan mangrove.

Tujuh puluh enam sampai 100 persen artinya sudah tidak terlihat film dan sisa minyak di perairan dan bibir pantai dan tidak ada minyak menempel pada dinding pemecah ombak dan mangrove.

Paralel dengan verifikasi visual, Pertamina dan pemerintah sedang melaksanakan pengujian baku mutu air paska pembersihan. Ini dilakukan untuk mengetahui tercemar atau tidaknya air di wilayah tersebut sehingga dapat ditindaklanjuti sesuai kondisi.

Setelah menilai persentase kebersihan, tim kemudian menetapkan rencana kerja. Salah satunya menentukan area yang masih perlu dilakukan pembersihan dan identifikasi peralatan yang dibutuhkan.

Sampai dengan kemarin Kamis (12/4), enam kelurahan dari 13 kelurahan terdampak sudah terverifikasi 100 persen. Sisanya terus dilakukan pembersihan dengan target mencapai 100 persen. Pola-pola pemulihan yang efektif di keenam kelurahan tersebut akan diterapkan di kelurahan yang masih dalam proses pembersihan.

“Target akhir dari kegiatan pembersihan ini adalah mencapai persentase kebersihan 100 persen. Setelah pembersihan dianggap selesai, kondisi kebersihan akan diverifikasi kembali untuk memastikan bahwa target tersebut sudah tercapai”, pungkas Region Manager Communication & CSR Kalimantan, Yudy Nugraha.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement