REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Organisasi Maritim Internasional PBB (IMO) akan mendetailkan kesepakatan pengendalian emisi kapal-kapal kargo untuk membantu mengurangi emisi karbon. Lebih dari 170 negara menyepakati peta jalan baru untuk mengurangi emisi karbon armada pengiriman jalur laut hinga separuhnya pada 2050 mendatang.
Saat ini, emisi pengiriman jalur laut internasional menyumbang dua hingga tiga persen emisi karbon ke atmosfer, demikian dilansir Science News, Jumat (13/4). Angka itu setara dengan angka emisi karbon Jerman tiap tahunnya.
Pada 2014 lalu, IMO mendeteksi peningkatan emisi pengiriman jalur laut akan naik antara 50 persen hingga 250 persen pada 2050. Catatan itu sendiri tak masuk dalam pengendalian karbon Kesepakatan Paris pada 2015 lalu.
Kesepakatan internasional baru ini merupakan strategi awal mendorong produsen kapal kargo untuk berinovasi. Sehingga dapat muncul kapal yang lebih efisien energi atau dapat menggunakan bahan bakar alternatif.
Peneliti emisi transportasi laut dari University of Delaware, Newark AS, James Corbett, kapal kargo sangat bergantung pada bahan bakar minyak fraksi berat. Selain menghasilkan emisi dan membahayakan kesehatan publik, bahan bakar seperti itu juga tinggi kandungan sulfur.
Corbett menilai kesepakatan yang IMO buat merupakan titik awal penting. Ia yakin IMO akan mendorong industri perkapalan untuk segera menyesuaikan diri. "Jelas, IMO menyadari ini abad 21. Mereka sadar akan terus bersaing dengan waktu," kata Corbett.
Perwakilan International Chamber of Shipping di London, Inggris, Peter Hinchliffe menyatakan industri perkapalan menyadari kesepakatan itu. Ia menyebut kesepakatan IMO itu sebagai Kesepakatan Paris untuk Industri Kapal.
Penasihat politik Greenpeace International, Veronica Frank, mengaku kesepakatan IMP itu jauh dari sempurna, tapi lebih baik karena setidaknya ada arah yang jelas bagi industri perkapalan untuk ikut serta mengurangi emisi karbon. Negara-negara kepulauan mengajukan agar pemangkasan karbon industri kapal dapat mencapai 100 persen pada 2050.
Sementara Eropa mengusulkan pangkas emisi perkapalan hingga 70 persen dalam 30 tahun mendatang. Meski begitu, pemangkasan emisi karbon kapal kargo hingga 50 persen dinilai sudah lumayan sebagai langkah awal.