REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberian mandat calon presiden dari Partai Gerindra kepada ketua umumnya, Prabowo Subianto, disambut baik oleh partai-partai pengusung Jokowi sebagai calon presiden, termasuk Partai Nasdem. Anggota Dewan Pakar Partai Nasdem Taufiqulhadi menilai sosok Prabowo merupakan sosok terkuat untuk menandingi Joko Widodo.
“Kami menanggap siapapun yang maju mencalonkan diri menjadi presiden RI merupakan sosok yang sangat kuat dan serius mempersiapkan dirinya untuk memimpin negeri ini. Kami anggap Prabowo adalah sosok yang seperti itu,” kata Taufiqulhadi kepada Republika, Sabtu (14/4).
Taufiq pun memberikan apresiasi kepada Prabowo Subianto yang kembali menjadi lawan tanding Jokowi pada perhelatan Pilpres 2019. “Saya menganggap itu adalah sebuah keputusan yang baik karena pada akhirnya Prabowo ditetapkan oleh partainya menjadi calon presiden. Bagi parpol sendiri yakni Partai Gerindra itu merupakan langkah yang baik,” tutur dia.
Taufiq juga mengatakan bagi partai-partai pendukung koalisi Jokowi, hal itu sangat membantu mereka untuk menyusun strategi selanjutnya. “Hal itu semakin bagus karena sudah semakin jelas siapa lawan yang akan kami hadapi,” kata dia.
Prabowo Subianto dan Jokowi. (Republika/Tahta Aidilla)
Partai Nasdem dan partai-partai pengusung Jokowi lainnya juga sedang mempersiapkan strategi khusus untuk menghadapi lawan politik mereka dari kubu partai oposisi. Taufiq mengaku walaupun pernah melawan Prabowo sebelumnya, partai koalisi Jokowi tak ingin meremehkan sosok ketum Gerindra itu.
Pada pertarungan pertama empat tahun lalu, Jokowi unggul 6,3 persen. Jokowi-Jusuf Kalla meraih 53,15 persen suara sedangkan Prabowo-Hatta dengan 46,85 persen.
“Kami tak menganggap remeh siapapun, dan strategi itu pasti ada dari kami. Yang paling penting adalah melakukan komunikasi dengan baik dengan masing-masing parpol,” kata Taufiq.
Sebelumnya, Prabowo menyatakan siap maju sebagai capres bila diberikan mandat oleh seluruh kader Partai Gerindra. Dia menyatakan siap untuk melaksanakan tugas menjadi capres. Hal itu dia nyatakan dalam pidato pembukaannya di rapat koordinasi nasional (rakornas) di kediaman Prabowo, Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4) lalu.
Baca Juga: 'KMP Sudah Bubar, Jokowi Vs Prabowo Beda dengan 2014'