Sabtu 14 Apr 2018 12:54 WIB

Jokowi Lawan Prabowo Lagi, Nasdem: Jangan Ada Black Campaign

Dewan Pakar Partai Nasdem berharap pertarungan Pilpres 2019 benar-benar demokratis

Anggota komisi III DPR-RI Fraksi Partai Nasdem, Taufiqulhadi di gedung Nusantara II, Selasa (24/10).
Foto: Republika/Singgih Wiryono
Anggota komisi III DPR-RI Fraksi Partai Nasdem, Taufiqulhadi di gedung Nusantara II, Selasa (24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertarungan ulang antara Joko Widodo (Jokowi) melawan Prabowo Subianto kemungkinan besar terjadi lagi di 2019. Menanggapi hal tersebut, anggota Dewan Pakar Partai Nasdem Taufiqulhadi berharap pertarungan Pilpres 2019 benar-benar dilakukan secara demokratis.

"Kami berharap untuk kedua kali kontestasi berjalan di real demokrasi. Maksudnya harus ada adu program. Jangan seperti Pilpres yang lalu," ujarnya kepada Republika.co.id, Sabtu (14/4).

Taufiqulhadi mengatakan, pertarungan Pilpres 2014 lalu banyak dihiasi oleh black campaign atau kampanye negatif. Hal tersebut membuat demokrasi tak berjalan dengan baik.

Ia berharap tak ada lagi unsur SARA yang dibubuhkan dalam kontestasi Pilpres 2019 esok. Para pendukung dan juga orang-orang yang terlibat dalam perhelatan Pilpres, kata dia, perlu memiliki moral dan etika yang tinggi.

"Itu permasalahan moral dan etika. Bila pendukung atau siapapun tak memiliki moral dan etika yang tinggi, maka tak usahlah mereka masuk untuk melakukan dukungan. Mending di luar saja. Itu menunjukkan ketidakmatangan secara moral dan etika," ujarnya.

Ia juga mengatakan, bila nantinya ada hal yang menyenggol demokrasi, maka hal itu harus diselesaikan secara formal dan legal. "Untuk diketahui persoalan moral dan etika itu diselesaikan oleh orang-orang yang memiliki etika dan moral," ucapnya.

Oleh sebab itu, ia menyerukan demokrasi yang benar-benar terjadi secara sungguh-sungguh dengan melakukan pemilahan isu yang baik dan berkualitas. Sebab, kata dia, Indonesia pun telah melakukan pemilihan berkali-kali. "Kita udah melakukan pemiihan berkali-kali saya berharap kita semakin matang," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement