Sabtu 14 Apr 2018 17:44 WIB

Sumbar Berpotensi Dilanda Cuaca Buruk

BMKG menyebutkan potensi cuaca buruk di Sumbar hingga tiga hari mendatang.

Ruang pengawasan BMKG (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Ruang pengawasan BMKG (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan sebagian besar wilayah Sumatera Barat berpotensi dilanda cuaca buruk seperti hujan lebat disertai petir hingga tiga hari mendatang.

"Hal tersebut disebabkan oleh adanya pertemuan massa udara di sekitar perairan barat Mentawai sehingga memicu tumbuhnya awan hujan," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping, Budi Samiadji dihubungi dari Padang, Sabtu (14/4).

Ia menjelaskan massa udara yang bertemu di perairan barat Mentawai merupakan massa dari Samudera Hindia dengan massa udara dari laut Cina Selatan atau dari arah timur.

Daerah yang perlu diwaspadai berpotensi dilanda cuaca buruk, sebutnya yakni Kabupaten Pasaman Barat, Padang Pariaman, Kota Pariaman, Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Limapuluh Kota, Solok selatan dan Kepulauan Mentawai.

Secara umum, lanjutnya suhu udara 19 hingga 31 derajat celsius, kemudian kelembapan udara yakni 65-95 persen, dan angin berhembus dari barat laut ke timur laut dengan kecepatan sekitar 15 kilometer per jam.

"Oleh sebab itu masyarakat harus meningkatkan kewaspadaanya terhadap potensi bencana hidrologi seperti banjir dan longsor," ujarnya.

Budi juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati ketika berkendara dan menyiapkan payung serta jas hujan saat keluar rumah, dan juga mengindari jalan-jalan yang rawan pohon atau baliho tumbang.

Selain itu, ia meyampaikan intensitas hujan mulai meningkat pada pertengahan April hingga awal Mei 2018, kemudian akhir Mei sampai awal Agustus kondisi atmosfer cenderung kering.

Sementara itu BMKG Maritim Teluk Bayur memperkirakan ada gelombang dengan tinggi 0,50 hingga 1,5 meter daerah Kepulauan Mentawai-Padang hingga tiga hari mendatang.

Kemudian, yang juga perlu diwaspadai adalah gelombang dengan ketinggian dua hingga tiga meter di Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai, dan di Samudera Hindia barat Bengkulu."Nelayan dan jasa transportasi laut diimbau agar mewaspadai hal itu," kata Prakirawan BMKG Maritim Teluk Bayur, Eric Widya Nanda.

Pihaknya akan memperbaharui informasi jika terjadi perubahan cuaca di darat maupun wilayah perairan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement