Sabtu 14 Apr 2018 18:45 WIB

Didi: Demokrat Masih Mungkin Bangun Koalisi Alternatif

Partai Demokrat saat ini belum menentukan arah koalisi akan kemana.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Didi Irawadi Syamsudin
Foto: Republika / Tahta Aidilla
Didi Irawadi Syamsudin

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsyddin, mengatakan Demokrat menyambut baik deklarasi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon presiden untuk Pilpres 2019. Meskipun demikian, ia mengungkapkan pihaknya akan terus membangun komunikasi yang baik dengan partai yang ada.

Menurut dia, masih ada kemungkinan Partai Demokrat membangun koalisi alternatif untuk Pemilihan Presiden 2019. "Saat ini Partai Demokrat belum menentukan arah koalisi akan kemana, apakah poros Jokowi atau poros Prabowo, ataupun juga bersama poros baru andai memungkinkan. Yang pasti komunikasi terus kami bangun dengan semua partai yang ada," kata Didi kepada Republika, Sabtu (14/4).

Ia mengatakan saat ini Demokrat memiliki banyak kader yang baik. Antara lain adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Tuan Guru Bajang Zainul Majdi (TGB). Menurut dia, kader-kader partainya siap menjadi pemimpin di masa depan.

"Andai kelak diminta Gerindra, kami punya kader-kader terbaik. Ada AHY tokoh generasi milenial yang elektabilitasnya tinggi. Ada juga TGB tokoh Islam moderat, Pak De Karwo tokoh nasionalis, dan lain-lain. Semuanya bagus dan siap jadi pemimpin masa depan. Pada saatnya Majelis Tinggi Partai yang akan memutuskan siapa yang akan diusung baik Capres ataupun Cawapres," ujar Didi.

Saat ini, pihaknya masih membuka koalisi baik itu pada Gerindra ataupun dengan PDIP. Ia yakin nama-nama kader dari Partai Demokrat siap menjadi pemimpin apabila memang diminta. Namun, ia mengatakan semuanya akan ditentukan seusai Pilkada 2018.

"Pada saat ini kami terlebih dahulu sedang berkonsentrasi untuk bisa memenangkan pilkada serentak 2018 sebanyak mungkin. Setelah itu baru kami memutuskan, ke arah mana kami akan berkoalisi, apakah ke poros Prabowo, poros Jokowi ataupun bentuk poros alternatif," kata Didi menjelaskan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement