Sabtu 14 Apr 2018 19:05 WIB

Pembalap Malaysia Tercepat di Etape II Tour de Lombok 2018

Etape II memiliki jarak tempuh 172,4 Km

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Hazliansyah
Pembalap Malaysia, Muhammad Zawawi Azman dari tim Sapura Cycling menjadi yang tercepat dalam etape II Tour de Lombok Mandalika (TdLM) 2018 pada Sabtu (14/4). Pria berusia 24 tahun ini mencapai garis finish dengan catatan waktu 5 jam 11 menit 49 detik. Azman terpaut 24 detik lebih dahulu ketimbang Alvaro Raul Duarte Sandoval dari Forca Amskin Racing di tempat kedua dengan 5:12:14. Semenatara Perez Munoz yang juga dari Sapura Cycling berada di posisi ketiga dengan waktu 5:12:16.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Pembalap Malaysia, Muhammad Zawawi Azman dari tim Sapura Cycling menjadi yang tercepat dalam etape II Tour de Lombok Mandalika (TdLM) 2018 pada Sabtu (14/4). Pria berusia 24 tahun ini mencapai garis finish dengan catatan waktu 5 jam 11 menit 49 detik. Azman terpaut 24 detik lebih dahulu ketimbang Alvaro Raul Duarte Sandoval dari Forca Amskin Racing di tempat kedua dengan 5:12:14. Semenatara Perez Munoz yang juga dari Sapura Cycling berada di posisi ketiga dengan waktu 5:12:16.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Pembalap Malaysia, Muhammad Zawawi Azman dari tim Sapura Cycling menjadi yang tercepat dalam etape II Tour de Lombok Mandalika (TdLM) 2018 pada Sabtu (14/4).

Etape II sendiri memiliki jarak tempuh 172,4 Km dengan mengambil titik start di Islamic Center NTB di Kota Mataram pada pukul 09.00 Wita dan finish di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.

Pria berusia 24 tahun ini mencapai garis finish dengan catatan waktu 5 jam 11 menit 49 detik. Azman terpaut 24 detik lebih dahulu ketimbang Alvaro Raul Duarte Sandoval dari Forca Amskin Racing di tempat kedua dengan 5:12:14. Semenatara Perez Munoz yang juga dari Sapura Cycling berada di posisi ketiga dengan waktu 5:12:16.

Medan di etape II menghadirkan tantangan yang tidak mudah, dan menawarkan tiga perebutan tanjakan dan dua perebutan sprint. Kondisi geografis Sembalun yang berada di kaki Gunung Rinjani memberikan sensasi tidak biasa bagi para pembalap karena mengharuskan pembalap melintasi tanjakan dan tikungan yang cukup menantang.