REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina akan membuka invetasi asing untuk sektor keuangan pada akhir 2018. Gubernur bank sentral Cina, Yi Gang mengatakan, Cina akan mengizinkan perusahaan asing untuk bersaing dengan perusahaan domestik di sektor keuangan.
Dilaporkan CNBC, Ahad (15/4), Cina akan menerapkan sejumlah langkah pada akhir tahun ini. Beberapa langkah akan diumumkan pada awal Juni 2018 mendatang, termasuk memungkinkan perusahaan asing untuk berinvestasi di perusahaan leasing keuangan, pembiayaan mobil dan pembiayaan konsumen.
Bank sentral Cina juga menegaskan, mereka ingin membuat hubungan perdagangan bursa saham dengan London pada akhir 2018. Adapun Cina akan menaikkan batas kepemilikan asing menjadi 51 persen dalam sekuritas, manajemen dana, dan perusahaan asuransi jiwa.
Di sisi lain, pemerintah juga tidak akan menetapkan batas kepemilikan asing untuk invetasi di perusahaan manajemen kekayaan yang didirikan oleh bank komersial pada akhir 2018. Namun, terlepas dari keterbukaan tersebut, perusahaan asing masih mewakili sebagian kecil dari pasar. Langkah baru ini tidak akan mengarah pada perubahan yang signifikan karena perusahaan-perusahaan besar yang diinvestasikan oleh negara masih memimpin pasar.
Sebelumnya Presiden Xi Jinping mengatakan, Cina akan membuat ekonominya lebih terbuka dan menurunkan tarif impor terhadap sejumlah produk seperti mobil. Hal ini sebagai upaya untuk meredakan perselisihan sengit dengan Amerika Serikat dan membuka jalan bagi negosiasi.