REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Polisi Agung Budi Maryoto mengatakan jumlah korban yang tewas akibat minuman keras oplosan di wilayah hukum Jawa Barat hingga saat ini mencapai 61 orang. Jumlah itu bertambah dari sebelumnya, 58 orang pada Jumat (13/4).
"Salah satu hal lain yang berkaitan dengan narkotika itu adalah miras dan hingga saat ini korban meninggal dunia akibat miras oplosan di Jawa Barat bertambah, menjadi 61 orang. Itu hampir dua peleton," kata Agung, di Bandung, Ahad (15/4).
Ditemui usai menjadi pembicara pada talkshow kampanye bahaya narkoba yang diadakan oleh Citilink Indonesia-BNN, Kapolda Jawa Barat mengatakan jumlah korban tewas akibat miras paling banyak ada di Cicalengka, Kabupaten Bandung.
"Jadi 61 orang itu di antaranya ada yang di Cicalengka saja 42 orang, di Polrestabes Bandung tujuh, tambahan di Cianjur ada dua orang, di Ciamis satu orang, kemudian di Palabuhan Ratu, Sukabumi itu ada tujuh orang juga," paparnya.
Kepolisian Daerah Jawa Barat, menurut dia, terus memburu para produsen dan penjual miras oplosan karena dampak yang diakibatkan oleh miras oplosan tersebut sudah sangat mengkhatirkan. "Kita terus kejar mereka, kita akan kembangkan terus nanti kalau sudah dapat Tsk-nya (tersangka) kita bisa kembangkan lagi, kita lihat nanti," ujarnya.