Ahad 15 Apr 2018 14:06 WIB

Aturan Diet Sehat untuk Bayi Kerajaan Inggris

Sang bayi akan mendapat perlakuan istimewa dan aturan diet ketat

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Esthi Maharani
Kate Middleton
Foto: EPA
Kate Middleton

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON -- Kate Middleton dari Kerajaan Inggris akan segera melahirkan anak ketiganya dalam waktu dekat. Sang bayi akan mendapat perlakuan istimewa dan aturan diet ketat untuk menjaminnya mendapat asupan makanan sehat.

Berdasarkan ulasan laman Metro, dahulu menyusui bayi dianggap tabu di kalangan bangsawan sehingga para ibu tidak menyusui bayi mereka. Pada abad ke-18, bayi diberi minum susu sapi atau kambing, air gula atau madu, dan bubur oat.

Aturan itu berubah seiring berjalannya waktu, meski tetap bukan sang ibu yang menyusui bayi. Pada abad ke-20, bayi disusui oleh para perawat yang tidak diperbolehkan mengonsumsi bawang putih, rempah-rempah, dan alkohol selama tugas tersebut.

Namun, baik Ratu Elizabeth II, Putri Diana, maupun Kate diyakini menyusui sendiri anak-anak mereka. Mantan koki kerajaan Darren McGrady mengatakan, Pangeran Harry dan Pangeran William juga mengonsumsi menu sehat lain semasa masih bayi.

Mereka disuapi puree (makanan yang dilembutkan) dari buah dan sayur, termasuk apel dan pir yang dipetik langsung dari kebun istana. Para pengasuh mengatur menu harian mereka dan dapur akan segera membuatkannya.

Ketika para bayi beranjak besar, dapur istana akan membuat puree dari bahan dasar daging ayam, domba, atau sapi. Sederet menu itu digabungkan dengan sayur-sayuran organik seperti kacang polong, wortel, dan kembang kol.

Mantan koki istana lain, Carolyn Robb, mengonfirmasi bahwa bahan dasar makanan bayi kerajaan berasal dari istana. Selain itu, ia memberi keterangan bahwa Kate kerap memberi masukan untuk pola makan bayi yang diatur oleh sang pengasuh.

Kate juga suka mengandalkan saran dari sang ibu, Carole Middleton. Apapun yang dimakan si bayi nanti, yang pasti ia akan diperkenalkan pada berbagai rasa makanan sejak usia dini untuk mempersiapkannya makan di berbagai belahan dunia saat dewasa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement