Ahad 15 Apr 2018 14:59 WIB

Polresta Bandar Lampung Razia Minol dan Tuak

, petugas mendatangi toko-toko dan warung remang-remang yang tersebar di wilayah kota

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Agung Sasongko
Miras (Ilustrasi)
Foto: News
Miras (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pascakejadian di Jawa Barat, jajaran Polresta Bandar Lampung gencar menggelar razia minuman beralhkohol (minol) dan tuak di toko-toko dan warung remang-remang wilayah Kota Bandar Lampung. Hasilnya, petugas menyita 1.442 botol minol dan 2.057 liter tuak.

Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Murbani Budi Pitono mengatakan, razia dilakukan atas perintah Kapolri untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di masyarakat. Razia digelar pada 12 hingga 14 April lalu. ''Razian atas perintah langsung Kapolri setelah kejadian di Jawa Barat,'' katanya pada gelar razia, Ahad (15/4).

Petugas yang terlibat razia tersebut yakni Satreskrim, Satnarkoba, Sat Sabhara, Sat Intelkam Polresta Bandar Lampung, bersama Polsek Kedaton, Sukarame, Panjang, Tanjungkarang Timur, Tanjungkarang Barat, Telukbetung Selatan, Telukbetung Utara, Telukbetung Timur, dan KSKP Panjang.

Kapolresta mengatakan, petugas mendatangi toko-toko dan warung remang-remang yang tersebar di wilayah kota, yang rentan menjual minol dan tuak. Petugas menyusuri jalan-jalan protokol seperti Jalan Yos Sudarso dan Jalan Sultan Agung, yang dikenal menjadi tempat hiburan sebagian masyarakat. Dalam keterangannya, Satnarkoba banyak mengamakan 583 botol minol dan 50 liter tuak.

Menurut Kapolresta, razia digelar untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat dan menghindari kejadian luar biasa seperti yang terjadi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang menewaskan puluhan orang.

Dalam operasi tersebut, ia mengatakan petugas terus melakukan razia agar benar-benar peredaran minol dan tuak hilang dari masyarakat. Menurutnya, peredaran minol dan tuak harus tetap ditekan agar tidak mengganggu keamanan dan ketertiban di masyarakat. ''Peredarannya tetap kita tekan,'' katanya.

Tak hanya melakukan razia, jajaran Polresta Bandar Lampung juga sedang menyelidiki indikasi adanya pabrik atau gudang minol oplosan yang sengaja dipasok dari luar Lampung. Agen-agen minol oplosan tersebut diduga sudah beraksi di kota tersebut. Murbani menyatakan petugas masih melakukan penyelidikan dan pengembangan atas indikasi tersebut.

Sedangkan Bupati Mesuji Khamami meminta agar warganya tidak mengkonsumsi semua jenis minol apalagi minol oplosan termasuk tuak. Menurut dia, kejadian di Bandung, Jawa Barat, menjadi perhatian semua pihak termasuk para orangtua agar tetap menjaga anak-anak dari jangkauan minol dan tuak berbahaya tersebut.

Ia berharap aparat keamanan bersama-sama memantau dan peredaran minol dan tuak di wilayah Mesuji, agar masyarakat tidak berusaha untuk mencoba-coba minol dan tuak tersebut, apalagi dengan mudah membelinya. ''Jangan sampai terjadi di Mesuji,'' ujarnya.

Kabupaten Mesuji menjadi tempat perlintasan arus kendaraan dari Jawa dan Sumatara, sehingga rentan terhadap peredaran minol dan tuak. Ia menduga banyak beredar minol dan tuak di pinggir-pinggir jalan lintas timur Sumatra. ''Petugas harus proaktif memantaunya,'' katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement