REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Penggusuran Kampung Akuarium di Penjaringan, Jakarta Utara sudah dua tahun lamanya. Warga yang memilih bertahan pascapenggusuran di tempat tersebut kini sudah menempati hunian sementara (shelter) yang dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi menilai, tempat sementara yang kini sudah ditinggali warga Kampung Akuarium memang diperlukan saat ini. Namun, menurutnya, yang lebih penting adalah kepastian segera kembalinya kampung dan kehidupan asli mereka sebagai seorang nelayan yang selama dua tahun terakhir terampas.
"Yang penting konsepnya jelas dan tanahnya jangan bermasalah," kata dia saat dihubungi Republika, Ahad (15/4).
Suhaimi mengatakan, sebagian besar warga Kampung Akuarium profesinya adalah sebagai nelayan. Maka dibutuhkan lokasi tempat tinggal yang menunjang pekerjaan mereka. Jika mereka dijauhkan dari tempat tinggal asal di pesisir Jakarta, maka yang tercerabut tak hanya hunian, tapi juga pekerjaan.
Menurutnya, pemenuhan rumah harus disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk nelayan seperti warga Kampung Akuarium, tak tepat jika dipindahkan ke rumah susun yang lokasinya jauh dari tempat mereka mencari penghidupan. Maka, kata dia, nelayan harus didekatkan dengan pantai atau di pesisir.