REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga pemeringkat Moody's baru saja menaikkan peringkat utang atau rating upgrade bagi Indonesia. Dari Baa3 positive outlook menjadi Baa2 stable outlook, itu setara dengan level BBB. "Ini salah satu capaian kita, tentu disyukuri. Kita tetap akan bekerja lebih keras lagi agar baik," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melalui akun Facebook resminya, Ahad (15/4).
Menurutnya, apa yang disampaikan oleh Moody's mengenai kerangka kebijakan perekonomian pemerintah yang kredibel dan efektif ini merupakan suatu konfirmasi, jika pemerintah selalu berupaya terus memperbaiki kebijakan. Tujuannya agar kredible serta efektif untuk membangun ekonomi Indonesia, menciptakan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, juga mengurangi kesenjangan.
"Saya juga melihat, Moody's menyampaikan, kebijakan dari sisi fiskal dianggap disiplin cukup baik. Bahkan dibandingkan negara yang mempunyai investment grade sama dengan Indonesia seperti Spanyol, Kolombia, India, Italia, dan lainnya," jelas Sri Mulyani.
Menurutnya, hal itu menjadi pengakuan bahwa pemerintah mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara sangat hati-hati. "Karena kita mengumpulkan uang dari perekonomian masyarakat dan membelanjakannya juga secara hati-hati. Dengan demikian kita selalu mencoba supaya APBN uang kita semuanya bermanfaat sebesar-besarnya bagi rakyat. Prinsip kehati-hatian, akuntabilitas, serta transparasi merupakan kunci," tuturnya.
(Baca: Naiknya Peringkat Utang Indonesia Positif pada Kurs Rupiah)
Sri Mulyani menegaskan, pemerintah akan terus menjaga agar APBN menjadi instrumen yang bisa melindungi ekonomi Indonesia juga rakyat dari setiap guncangan. Sekaligus menjaganya supaya APBN tetap sustainable.
"Ini adalah salah satu berita yang baik. Saya ingin sampaikan ke seluruh masyarakat Indonesia dan berterimakasih atas segala dukungan masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang bertujuan membangun Indonesia menjadi lebih kuat," ujarnya.