REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Pembalap tim Formula Satu (F1) Red Bull Daniel Ricciardo tampil luar bisa di GP Cina. Dia merangkak naik dari posisi ke tujuh sampai akhirnya finis tercepat dengan catatan waktu 1 jam 35 menit 36,380 detik di Sirkuit Internasional Shanghai, Ahad (15/4). Ini merupakan gelar Grand Prix keenam sepanjang kariernya di F1.
Bermula dari putaran ke-35 setelah terjadi insiden tabrakan yang membuat masuknya safety car, Ricciardo menempel ketat pembalap Ferrari Kimi Raikkonen yang berada di posisi keenam. Ia lalu menyalip pembalap asal Finlandia tersebut pada putaran ke-39. Dua putaran setelah itu menyusul pembalap Mercedes Lewis Hamilton dan rekan setimnya Max Verstappen. Valetteri Bottas dan Sebastian Vettel yang berada di posisi satu dan dua pun dilahap Riccardo.
"Saya tidak terlihat memenangkan balapan yang membosankan, semuanya menyenangkan, saya pikir kami mungkin start di garis belakang, terima kasih kepada tim, para mekanik benar-benar bekerja keras," kata Riccardo di podium, seperti dilansir dari situs resmi Formula 1, Ahad (15/4).
Bottas yang sempat berada di posisi terdepan harus puas finis di posisi kedua dengan lebih lambat 8,894 detik. Di belakangnya Raikkonen berada di peringkat ketiga, lebih lambat 9,637 detik.
"Kami sudah memberikan segalanya yang kami miliki, rasanya seperti semua di luar kontrol kami, saya pikir kami bisa menyelesaikannya dengan baik tapi ini balapan, hal seperti ini (safety car) bisa saja terjadi," kata Bottas.
Di awal balapan Sebastian Vettel sepertinya kokoh di garis terdepan. Kimi Raikonen yang start di posisi kedua langsung disalip Bottas sejak tikungan pertama. Di awal balapan salip-menyalip terjadi lewat strategi undercut. Hampir semua tim berusaha menunda untuk masuk stop.
Balapan seperti dimulai kembali ketika putaran ke-35 insiden yang melibatkan dua pembalap Toro Rosso membuat safety car masuk ke lintasan. Pierre Gasly menabrak rekan setimnya Brendon Hartley. Gasly yang berada di belakang Hartley telat mengerem. Manuvernya tersebut membuat mobilnya menyundul bagian belakang mobil Hartley hingga pembalap Selandia Baru itu melintir.
Saat safety car berjalan, Red Bull memasukkan dua mobil mereka ke pit stop dan menggantikan ban dari ultrasoft menjadi kompon soft. Ternyata strategi ini cukup berhasil. Verstappen dan Ricciardo tampil sangat cermelang dan percaya diri setelah keluar dari pit stop.
Di putaran ke-36 Bottas berada di posisi terdepan disusul Vettel dan Hamilton setelahnya. Verstappen yang di posisi kelima langsung menyalip Raikkonen. Tidak puas menetap di posisi keempa,t Verstappen berusaha menyalip Hamilton tapi pembalap 20 tahun tersebut justru melebar ke luar trek.
Ricciardo yang baru saja menyalip Raikkonen lewat lintasan lurus pun tanpa ragu menyusul rekan setimnya. Pembalap asal Australia tersebut menyusul Hamilton pada putaran ke-41. Verstappen akhirnya bisa menyusul Hamilton di putaran ke-42. Pada saat bersamaan Ricciardo semakin menempel dengan Vettel.
Akhirnya Ricciardo berhasil menyusul pembalap asal Jerman tersebut pada putaran ke-43. Masih di putaran yang sama Vettel berusaha menyalip Vettel. Tapi Verstappen justru membuat mobil Vettel dan mobilnya sendiri melintir.
Karena tindakan gegabah Verstappen tersebut Vettel pun turun ke posisi ketujuh setelah disalip oleh Hamilton, Raikkonen dan Nico Hulkenberg. Akibat insiden tersebut Verstappen mendapat penalti 10 detik. Verstappen pun membela diri lewat radio kepada timnya. "Dia menikung terlalu tajam," kata Verstappen.
"Saya pikir saya tidak perlu mengatakan apa-apa," jawab Vettel.
Pada putaran ke-45 Bottas masih memimpin jalannya balapan. Sementara Ricciardo menempel ketat di belakangnya. Ricciardo akhirnya berhasil menyalip Bottas di putaran ke-46. Pembalap berusia 28 tahun tersebut pun berada digaris terdepan.
Tidak terjadi apa-apa di sisa enam putaran berikutnya. Bottas, Raikkonen dan Verstappen memang berusaha saling mendahului. Tapi sampai balapan berakhir posisi tersebut tidak berubah.