Ahad 15 Apr 2018 18:54 WIB

Unesco Tetapkan Rinjani Jadi Geopark Dunia

Batas kawasan Geopark Rinjani akan diperluas sampai wilayah selatan Pulau Lombok.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Beberapa wisatawan menikmati matahari terbit Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok.   (Republika/ Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/ Wihdan
Beberapa wisatawan menikmati matahari terbit Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok. (Republika/ Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- General Manager Geopark Rinjani Chairul Mahsul mengatakan, informasi ditetapkannya Geopark Rinjani sebagai anggota baru Unesco Global Geopark (UGG) atau geopark dunia sangat membahagiakan seluruh elemen yang ada di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan juga Indonesia. "Karena ini adalah perjuangan dan penantian panjang sejak memulai sebagai geopark nasional," ujar Chairul kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Ahad (15/4).

Chairul yang juga menjabat sebagai Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Pemerintah Provinsi NTB menyebutkan, penetapan UGG tentu akan mendatangkan banyak insentif. Seperti promosi dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) untuk Rinjani.

photo
Sejumlah tenda pendaki Gunung Rinjani berada di Pelawangan Sembalun, Lombok Timur, NTB, Kamis (31/7). (Antara/Eka Fitriani)

Tak hanya insentif, penetapan ini tentu juga menghadirkan tantangan baru. Semua pihak, Chairul mengatakan, harus berkomitmen memperhatikan sisi konservasi (pelestarian), sisi edukasi (pendidikan), sekaligus memanfaatkan keragaman geologi, keragaman hayati dan keragaman budaya kawasan geopark rinjani untuk pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat.

Chairul mendengar informasi penetapan Rinjani sebagai geopark dunia saat sidang Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada Kamis (12/4).  "Info saya terima pada Kamis, 12 April 2018 setelah selesai sidang Unesco Executive Board," kata Chairul.

Chairul mengatakan, utusan Indonesia dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani didampingi Prof Arif Rahman dari Komite Nasional Indonesia untuk Unesco (KNIU) dan Bambang Hari Wibisono dari pewakilan tetap Indonesia untuk Unesco di Paris. Chairul menyebutkan, untuk calon situs-situs geologi jejak gunungapi purba di selatan Lombok sudah disurvei tim badan geologi Bandung dua pekan lalu.

"Ada yang akan menjadi situs geologi (geological sites) sebagai bagian dari geopark Rinjani, ada pula yang akan ditetapkan sebagai warisan geologi (geological heritage) di luar perluasan kawasan geopark Rinjani," lanjut Chairul.

photo
Seorang pendaki memperhatikan Danau Segare Anak dari puncak Gunung Rinjani, Sembalun, Lombok Timur, NTB, Rabu (30/7). (Antara/Eka Fitriani)

Rencana ke depan, Chairul mengatakan, deliniasi atau batas kawasan geopark Rinjani akan diperluas sampai wilayah selatan Pulau Lombok sesuai rekomendasi Unesco. Situs-situs dan jejak geologi gunungapi purba di selatan Lombok akan masuk menjadi situs Geologi Geopark Rinjani seperti Pantai Semeti, Pantai Telawas, sampai ke timur di Tanjung Ringgit sesuai catatan yang disarankan Unesco.

Chairul menjelaskan, deliniasi Geopark sebenarnya jauh lebih luas ketimbang kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Seluruh kawasan di utara jalan raya Mataram hingga Kayangan, Chairul mengatakan, merupakan kawasan Geopark Rinjani, termasuk tiga gili.

Penyerahan sertifikat Rinjani sebagai geopark dunia diperkirakan dilaksanakan pada September mendatang.

"Untuk sertifikat Unesco Global Geopark, biasanya diserahkan di Internasional Conference on Unesco Global Geopark, yang tahun ini akan diselenggarakan pada 8-14 September di Geopark Adamelo Brenta, Italia," kata Chairul menambahkan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement