REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB Lalu Abdul Hadi Faesal mengatakan, ajang wisata olahraga atau sport tourism seperti Tour de Lombok Mandalika (TdLM) potensial dalam mempromosikan Lombok di kancah dunia. Hadi memiliki harapan TdLM bisa terus berkembang seperti Tour de France.
"Ya berharap suatu saat nanti bisa seperti Tour de France yang menjadi ajang begitu ditunggu-tunggu orang yang datang ke sana, mengisi hotel dan restoran sampai finis," ujar Hadi di sela-sela etape III TdLM 2018 di Lapangan Sangkareang, Mataram, NTB, Ahad (15/4).
Hadi menilai, Lombok memiliki potensi ke arah sana. Sebab, kondisi alam Lombok yang begitu mendukung penyelenggaraan ajang balap sepeda berkelas internasional ini.
"Sport tourism sekarang sudah menjadi salah satu bagian terpenting dari pariwisata NTB," lanjut Hadi.
Hadi meyakini, tingkat okupansi kamar hotel di Lombok selama ajang TdLM berlangsung mengalami peningkatan karena para pembalap datang bersama rombongan tim hingga keluarganya. Beberapa dari mereka bahkan sudah datang terlebih dahulu, atau melanjutkan waktunya di Lombok untuk berlibur. Dampak terbesar dari pagelaran ajang balap sepeda berkelas internasional tentu semakin dikenal mancanegara.
"Ini sangat besar pengaruhnya bagi pariwisata kita. Saya lihat banyak turis dari Malaysia dan negara-negara lain datang untuk menyaksikan event ini," ucap Hadi.
Kata Hadi, kondisi alam Lombok tak hanya tepat untuk ajang balap sepeda, melainkan ajang sport tourism lainnya seperti lari marathon, paralayang, hingga surfing.