REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation, Ahyudin membeberkan alasan lembaganya memilih provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebagai lokasi penyerahan bantuan 1.000 ton beras untuk korban konflik dan perang saudara di Suriah. Bantuan beras yang dibeli ACT dari masyarakat Aceh ini nantinya akan disalurkan melalui pelabuhan Belawan Medan menuju Turki. Lokasi di mana koordinator ACT akan menyalurkan langsung bantuan ini kepada rakyat Suriah.
Bagi ACT, kata Ahyudin, pihaknya ingin menjaga hubungan besar antara Aceh dengan Turki dengan Aceh itu seperti bapak dan anak. "Dunia tahu bahwa begitu besarnya hubungan Turki dan Aceh dahulu kala," kata Ahyudin dalam konferensi pers di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Ahad (15/4).
Selain itu ACT juga memilih beras yang akan mereka kirimkan ini asli hasil penen masyarakat Aceh. Di mana Aceh saat ini punya ketersediaan beras yang melimpah di tengah kondisi negara Indonesia mengimpor beras dari luar negeri.
Selain ACT membeli harga beras dari rakyat Aceh dengan harga yang berada di atas harga pasar, beras yang akan dikirimkan ACT juga mendapat penambahan dari sumbangan berbagai elemen masyarakat negeri Cut Nyak Dien ini.
Ahyudin menyebut ada makna yang begitu besar dari pengiriman beras bantuan untuk kemanusiaan di Suriah dari Aceh ini. Yakni membuktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Bangsa yang peduli akan penderitaan saudara seiman dan saudara sesama umat manusia.
"Semoga Allah menjadikan bangsa ini semakin besar," ujar Ahyudin.