Senin 16 Apr 2018 02:37 WIB

Pipa Minyak yang Putus di Balikpapan Segera Diangkat

Hingga saat ini polisi masih melakukan investigasi penyebab patahnya pipa

Seorang petugas melakukan pembersihan di lokasi dekat tumpahan minyak di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (4/4).
Foto: AP Photo
Seorang petugas melakukan pembersihan di lokasi dekat tumpahan minyak di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Pipa minyak mentah Pertamina yang menghubungkan Termina Lawe Lawe dengan kilang Balikpapan yang putus beberapa waktu lalu akan diangkat dalam waktu dekat guna proses penyidikan. Pengangkatan pipa yang putus diharapkan dapat memberi titik terang penyebab patahnya pipa tersebut.

Hingga saat ini polisi masih melakukan investigasi siapa dan apa yang menjadi penyebab patahnya pipa.

"Semua yang berkaitan, kami periksa. Baik dari Pertamina atau dari pemilik dan awak kapal," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kaltim Kombes Yustan Alpiani

Termasuk kemungkinan yang mengarah pada jangkar yang dilepas kapal Mt Ever Judger. Kapal tersebut terbakar juga terbakar pada insiden yang terjadi pada Sabtu (31/3).

Region Manager Communication & CSR Kalimantan Yudy Nugraha menyatakan Pertamina mendukung sepenuhnya penyidikan yang dilakukan terhadap patahnya pipa. Tidak hanya menanggung rusaknya asset dan hilangnya minyak mentah, Pertamina juga menanggung biaya pemulihan lingkungan akibat kejadian tersebut.

"Kami mendukung sepenuhnya penyidikan ini. Saat ini kami sedang menyiapkan tim penyelam untuk dapat melakukan potongan pipa di bawah pengawasan pihak kepolisian," kata dia.

Lebih lanjut Yudy menjelaskan bahwa pipa pengganti berjumlah sekitar 22 joint dengan panjang masing-masing 12 meter sudah disiapkan untuk mengganti pipa yang diangkat tersebut.

Diberitakan sebelumnya bahwa pipa minyak mentah ukuran 20 inchi terputus. Dugaan sementara, penyebab putusnya pipa tersebut disebabkan oleh kekuatan eksternal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement