REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan agar Amerika Serikat (AS) bersama sekutu Barat-nya tak melakukan serangan lanjutan terhadap Suriah. Bila serangan lanjutan terjadi, hal itu akan membawa kekacauan dalam hubungan internasional.
Pernyataan Putin itu disampaikan dalam percakapan telepon dengan Presiden Iran Hassan Rouhani, Ahad (15/4). Keduanya membahas terkait serangan rudal AS, Perancis, dan Inggris yang menghunjam Suriah.
Seperti dikutip Reuters, Senin (16/4), Pemerintah Rusia melalui pernyataan resminya mengatakan, Putin dan Rouhani sepakat bahwa serangan Barat justru merusak kesempatan untuk mencapai penyelesaian politik dalam konflik Suriah.
"Vladimir Putin secara khusus menekankan bahwa jika tindakan yang melanggar Piagam PBB itu dilanjutkan, pasti akan menyebabkan kekacauan dalam hubungan internasional," ujar Pemerintah Rusia dalam keterangan resminya tersebut.
Sebelumnya, sekutu Barat menyerang titik yang mereka anggap sebagai lokasi program senjata kimia Suriah, Sabtu (14/4).
Menurut Departemen Pertahanan AS, serangan itu ditujukan kepada tiga fasilitas penelitian gas klorin dan sarin Suriah.
Rusia menjadi salah satu negara yang menentang serangan tersebut. Rusia pun dianggap AS sebagai sekutu Suriah.