REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal mengatakan penetapan Gunung Rinjani sebagai geopark dunia oleh Unesco diyakini semakin meningkatkan citra pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya di Pulau Lombok. Faozal menyampaikan, sekitar 80 persen deliniasi atau batas kawasan geopark Rinjani adalah kawasan wisata.
"Kemenpar (Kementerian Pariwisata) dan dunia pariwisata itu pasti yang kita dorong bagaimana kawasan ini menjadi destinasi yang unggul dan tetap jadi pilihan bagi wisatawan," ujar Faozal di Mataram, NTB, Senin (16/4).
Dinas Pariwisata NTB memiliki kepentingan agar kawasan Geopark Rinjani tetap menghadirkan kenyamanan bagi para wisatawan yang datang. Menurut Faozal, tugas terberat pascapenetapan Rinjani sebagai geopark dunia ialah pemeliharaan status geopark dunia tetap terjaga.
(Baca: Unesco Tetapkan Rinjani Jadi Geopark Dunia)
Hal ini dikarenakan standar-standar geopark itu akan terus terpantau oleh Unesco. Seluruh elemen harus bersama-sama menjaga kebersihan dan kelestarian alam di Geopark Rinjani, mulai dari Pemprov NTB, pemerintah kabupaten/kota, masyarakat di sekitar kawasan, dan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) selaku pengelola kawasan.
"Edukasi masyarakat penting melibatkan masyarakat lokal, kebersamaan antarstakeholder juga penting, dan pasti kita berbicara soal keberpihakan anggaran nanti setelahnya. Berapa belanja kita masing-masing untuk kelola kawasan ini," ucap Faozal.
Faozal mengambil contoh persoalan sampah yang kerap menjadi momok bagi Gunung Rinjani. Dinas Pariwisata NTB telah membentuk satuan tugas untuk kebersihan di Gunung Rinjani. Hal ini merupakan lamgkah konkret dalam menjaga kebersihan dan kelestarian Geopark Rinjani.