Senin 16 Apr 2018 15:04 WIB

Belanda Dorong Gencatan Senjata di Suriah

Belanda menilai solusi untuk perdamaian Suriah lewat Dewan Keamanan PBB.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nur Aini
Tembakan anti-pesawat tempur terlihat di langit Damaskus setelah AS meluncurkan serangan di Suriah, pada Sabtu dini hari (14/4). Donald Trump mengumumkan serangan udara ke Suriah sebagai tanggapan atas dugaan serangan senjata kimia.
Foto: AP Photo/Hassan Ammar
Tembakan anti-pesawat tempur terlihat di langit Damaskus setelah AS meluncurkan serangan di Suriah, pada Sabtu dini hari (14/4). Donald Trump mengumumkan serangan udara ke Suriah sebagai tanggapan atas dugaan serangan senjata kimia.

REPUBLIKA.CO.ID, LUXEMBOURG -- Menteri Luar Negeri Belanda Stef Blok mengatakan pada Senin (16/4) bahwa Dewan Keamanan PBB harus terus mendorong gencatan senjata di Suriah.

"Kami harus terus mendorong untuk mendapatkan gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan melalui Dewan Keamanan dan akhirnya proses perdamaian," kata Blok kepada wartawan sebelum pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Luxsembourg.

Blok mengatakan bahwa satu-satunya solusi adalah proses perdamaian melalui Dewan Keamanan PBB. Amerika Serikat (AS), Prancis, dan Inggris melakukan serangan udara terhadap Suriah yang menargetkan pusat senjata kimia pada Sabtu (14/4). Serangan tersebut sebagai pembalasan terhadap rezim Suriah yang diduga telah melakukan serangan gas beracun terhadap warga sipil di kota Douma.

Kota tersebut adalah satu-satunya kota yang masih dikendalikan oleh kelompok pemberontak. Beberapa jam setelah serangan gas beracun itu kelompok pemberontak menyerahkan diri dan bersedia untuk direlokasi.

Baca juga: Prancis Ingin Jadi Mediator Perdamaian Suriah

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement