REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan kaget mengetahui salah satu puncak di Kawasan Taman Bumi (Geopark) Ciletuh, Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi diberi nama Puncak Aher oleh warga setempat. Hal itu, diketahuinya saat melakukan kunjungan ke lokasi tersebut.
"Kemarin saya kunjungan kerja ke Geopark Ciletuh dan saya kaget karena ada salah satu puncak diberi nama Puncak Aher. Itu warga setempat yang memberikan nama karena saya pernah ke sana dan difoto di sana," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher, di Gedung Sate, Senin (16/4).
Aher mengatakan, Puncak Aher bisa diakses lewat arah masuk ke Geopark Ciletuh dari Paltoga, Kabupaten Sukabumi. Jadi, saat ini ada dua puncak di kawasan tersebut yakni Puncak Darma dan Puncak Aher.
"Itu kan ada tiga arah menuju Geopark Ciletuh, pertama dari Waluran, kedua arah Palabuhanratu, dan ketiga arah dari Paltiga. Jadi selain ada puncak Darma, ada juga Puncak Aher, ya enggak apa-apa warga nyebutnya gitu," katanya.
(Baca: Aher: Minimal Rp 1 Triliun APBN untuk Geopark Ciletuh)
Aher menjelaskan, kalau dari arah Pantai Parangpang ke Paltiga, ada beberapa puncak yang digunakan untuk paralayang. Salah satunya adalah Puncak Aher. "Nah, gara-gara gubernur kesitu dan difoto di situ dinamai Puncak Aher," katanya.
Aher mengaku bangga karena Geopark Ciletuh-Palabuhanratu resmi ditetapkan menjadi bagian dari jaringan geopark dunia atau Unesco Global Geopark (UGG) dan merupakan sejarah baru bagi dunia pariwisata di Jawa Barat. Karena, selain Ciletuh, Unesco juga mengesahkan 12 geopark dari 11 negara sebagai UGG, dan pengesahan itu disampaikan dalam sidang Executive Board Unesco ke-204, Komisi Programme and External Relations, Kamis (12/4) lalu di Paris, Prancis.
Proses penetapan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu menjadi jaringan UGG terbilang cepat. Padahal biasanya proses yang ditempuh sepuluh tahun setelah penetapan geopark nasional.
Ikuti Whatsapp Channel Republika