REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petinju andalan Indonesia Daud 'Cino' Yordan menyatakan kesiapan naik ring menghadapi petinju Rusia, Pavel Malikov. Keduanya bertarung di kelas Ringan (61,2 kg) perebutan gelar juara WBO Intercontinental, WBA Eliminator, dan WBA Asia yang digelar di DIVS, Ekaterinburg Rusia, Ahad (22/4).
"Saya siap tempur menghadapi Malikov. Targetnya, saya harus menang dulu, kalau bisa menang KO ya lebih bagus lagi," kata Daud ketika berkunjung ke kantor Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin (16/4).
Kemenangan memang sangat penting bagi Cino dalam mewujudkan keinginan menyandang sabuk gelar juara dunia. Jika itu terwujud, maka dia akan mandatory fight dengan pemenang pertarungan antara Jorge Linares (Venezuela) melawan Vasyl Lomachenko (Ukraina) yang memperebutkan gelar lowong kelas Ringan WBA.
Memang tidak mudah menaklukkan Pavel Malikov. Petinju berusia 32 tahun ini memiliki rekor bertanding 13 kali menang (5 KO) tanpa terkalahkan. Makanya, Cino menjalani persiapan khusus di Sasana Caja Laboral, Logrono, Spanyol, sejak pertengahan Januari lalu.
Petinju yang memiliki rekor 36 menang (25 KO) dan tiga kalah ini ditangani langsung Gabriel Campillo, mantan petinju kenamaan asal Spanyol yang juga eks pemegang sabuk juara dunia kelas berat ringan WBA.
"Secara skill, saya tidak terlalu khawatir menghadapi dia. Meski siap, saya harus tetap hati-hati dan fokus karena Malikov adalah petinju bagus," kata Daud.
Ia mengatakan persiapannya sudah maksimal. Di Spanyol, Cino berlatih tanding dengan lawan yang karakternya mirip dengan Malikov.
Nono Sampono mengaku bangga dan senang dengan rencana pertarungan Daud Jordan melawan Malikov tersebut. Sebab, Daud sempat kehilangan gelar juara karena gagal bertanding di Paris dan Inggris.
"Saya berharap Daud bisa menang dan kembali juara. Kalau lawan Malikov menang, dia akan mendapat tiket menantang juara dunia WBA yang kini diperebutkan petinji Venezuela dan Ukraina," kata dia.
Ia pun sangat mengapresiasi dan bangga atas prestasi yang dicapai Daud Jordan dalam cabang olah raga tinju kelas ringan WBA Internasional.
Mantan ketua umum PB Pertina masa bakti 2002-2007 ini menceritakan, prestasi yang dicapai Cino saat ini tidaklah mudah. Daud harus berlatih keras penuh kedisiplinan dan memiliki semangat pantang menyerah.
"Saya mengambil Daud dari orang tuanya sejak dari bangku SMP. Melalui latihan dan perjuangan yang panjang, jatuh bangun, kalah menang. Diawali dari junior sampai senior tinju amatir, prestasi yang diraih sangat membanggakan, Daud berhasil menyabet juara nasional dan event-event internasional," tuturnya.
Menurut Nono, Daud punya peluang seperti Chris John. Bahkan diharapkan mencapai prestasi lebih tinggi seperti petinju dunia lainnya.