REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan survei yang dilakukan Media Survey Nasional (Median) yang dirilis di Jakarta, Senin (16/4), diketahui Jusuf Kalla (JK) mengalami kenaikan elektabilitas terbesar di antara tokoh-tokoh lainnya. Terbukti pada bulan Februari 2018, politikus Partai Golkar tersebut memiliki elektabilitas di angka 2,2 peren. Namun, pada April 2018 meningkat menjadi 4,3 persen.
Disusul kemudian elektabilitas Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang mengalami kenaikan terbesar dari 0,2 menjadi 1,9 persen, serta mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dari 5,5 persen meroket menjadi 7,0 persen. Sementara itu Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan justru menjadi tokoh yang mengalami kemerosotan elektabilitas. Pada bulan Februari 2018, Anies memperoleh elektabilitas sebesar 4,5 persen, sedangkan pada bulan April 2018 menjadi 2,0 persen.
Setelah itu disusul Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengalami penurunan elektabilitas dari 3,3 persen menjadi 1,8 persen. Kemudian Ketua Umum Partai Gerindra juga mengalami penurunan elektabilitas dari 21,2 persen menjadi 20,4 persen.
Meskipun mengalami penurunan elektabilitas cukup besar, nama Anies Baswedan justru mengungguli elektabilitas kandidat calon wakil presiden dibanding tokoh lainnya dengan perolehan 6 persen. Disusul Gatot Nurmantyo dengan 5,4 persen dan Prabowo Subianto 4,9 persen.
"Semua cawapres elektabilitasnya masih dibawah 10 persen. Ini menunjukkan yang pertama bahwa hari ini masyarakat belum terlalu fokus untuk memikirkan siapa cawapresnya," ungkap Direktur Riset Median, Sudarto.
Untuk diketahui, metode yang dipakai dalam survei tersebut melibatkan 1.200 responden sebagai target sampel. Responden dipilih secara acak dengan teknik multistage random sampling.