REPUBLIKA.CO.ID, DHAHRAN -- Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz menegaskan kembali bahwa nasib Palestina adalah perjuangan utama negara-negara di kawasan Teluk, sampai rakyat Palestina mendapatkan semua haknya, terutama pendirian negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota. Surat kabar Saudi Gazette melaporkan Raja Salman menyampaikan hal tersebut dalam konferensi Arab Summit di Dhahran, Arab Saudi pada Ahad (15/4).
Dalam pidato pembukaan konferensi, Raja Salman menolak keputusan Amerika Serikat untuk memindahkan kantor kedutaan mereka di Israel ke Yerusalem. "Kami menegaskan kembali penolakan atas keputusan pemerintah Amerika Serikat terkait Yerusalem," kata dia.