REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menjelaskan, konteks partai Setan dan partai Allah yang dikemukakan politisi senior Amien Rais merupakan terminologi lama dalam pemikiran politik Islam. Terminologi ini dijelaskan dalam Alquran melalui surat Al Mujaadilah ayat 19 dan Al Maidah ayat 55 sampai 56.
Dalam dua surat, tertulis pengertian dan ciri-ciri dari kelompok, grup atau partai pengikut agama Allah dan golongan setan. Hanya saja, yang menjadi gaduh adalah ketika Amien menggunakan terminologi dalam konteks politik kekinian.
Amien menyebutkan, lanjutnya, hanya ada tiga partai yang disayang Allah. Meski tidak menyebut partai lain itu termasuk kelompok setan, tapi secara tidak langsung tetap membangun opini ke arah sana.
"Mestinya, dari awal, beliau jelaskan pernyataannya tentang terminologi Islam terlebih dulu," tutur Adi ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (16/4).
Kegaduhan semakin menjadi saat Amien secara gamblang menyebutkan tiga partai yang disebutnya sebagai disayang Allah tersebut. Terlebih, tiga partai yang terlontar dari mulut ketua majelis kehormatan PAN itu merupakan partai opisisi. Adi mempertanyakan kesengajaan Amien.
Dengan kehidupan politik Indonesia yang tengah dinamis, ucapan Amien tak pelak menimbulkan pro dan kontra. Adi menganjurkan Amien untuk segera memberi penjelasan dasar utama ucapannya itu.
Menurut Adi, mungkin saja niatan Amien baik, yakni untuk memberi penjelasan terminologi Islam lama. "Hanya, karena cara berkomunikasi yang tidak tepat, ia tentu harus menerima resikonya," ucap direktur eksekutif Parameter Politik Indonesia tersebut.
Sebelumnya, Amien menyebut tentang Partai Allah dan Partai Setan setelah mengikuti Gerakan Indonesia Salat Subuh berjemaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, pada Jumat (13/4). Pernyataan Amien tersebut dianggap sebagai pendikotomian partai politik dan menimbulkan pro kontra.