Selasa 17 Apr 2018 14:55 WIB

Sisi Timur Jembatan Ambrol Lamongan-Tuban Dijadikan Dua Arah

Jembatan diduga ambrol karena usianya yang sudah tua.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Indira Rezkisari
Jembatan Babat-Widang, yang menghubungkan Kabupaten Tuban dengan Kabupaten Lamongan ambrol.
Foto: Dok Polres Tuban
Jembatan Babat-Widang, yang menghubungkan Kabupaten Tuban dengan Kabupaten Lamongan ambrol.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin mengungkapkan, ambrolnya sisi barat jembatan Babat-Widang, yang menghubungkan Kabupaten Tuban dengan Kabupaten Lamongan disebabkan usia jembatan yang sudah tua. Di sisi lain, kendaraan yang melintas ke sana umumnya bermuatan berat.

"Ketidakmamupan jembatan itu karena sudah tua. Di saat yang bersamaan kendaraan yang melintas memuat barang-barang berat. Seperti semen, kan berat itu. jadinya kan itu ambruk," kata Machfud di Mapolda Jatim, Surabaya, Selasa (17/4).

Putusnya jembatan Babat-Widang, kata Machfud, membuat petugas dari kepolisian harus bekerja keras agar tidak terjadi penumpukan kendaraan. Rekayasa lalu lintas yang dilakukan saat ini adalah sisi timur Jembatan Babat-Widang yang semula hanya untuk satu arah, dibagi menjadi dua arah. "Mau tidak mau polisi harus kerja keras menjaga dua arus lalu lintas itu. Tidak ada alternatif lain karena itu jalan utama," ujar Machfud.

Machfud menambahkan, berdasarkan dari laporan Polres Tuban yang menangani kasus tersebut, ada dua korban jiwa akibat ambrolnya Jembatan Babat-Widang. Machfud pun berharap evakuasi bisa segera diselesaikan.

"Ini sedang dievakuasi baik itu korbannya maupun kendaraannya. Mudah-mudahan cepat selesai evakuasinya. Untuk sementara hanya satu lajur saja yang bisa dilewati jembatan yang sebelahnya," kata Machfud.

Sisi barat jembatan Babat-Widang yang menghubungkan Kabupaten Tuban dengan Kabupaten Lamongan ambrol. Satu unit truk muat limbah smelter, dua unit truk tronton muat pasir, dan satu sepeda motor terjebur ke Sungai Bengawan Solo akibat ambrolnya jembatan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement