REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, berharap segera ada solusi atas ambrolnya sisi barat jembatan Babat-Widang, yang menghubungkan Kabupaten Tuban dengan Kabupaten Lamongan. Terlebih jalur tersebut merupakan akses penting di Jatim, terutama dalam hal lalu lintas barang dan jasa.
Soekarwo khawatir, jika jalur tersebut tidak segera diperbaiki akan menimbulkan dampak serius yang merugikan masyarakat Jatim. Yaitu, menyebabkan barang-barang kebutuhan sehari-hari di Jatim menjadi naik.
"Kalau itu lalu lintas barang dan jasa harus segera ada solusi, karena harga akan naik. Belum masalah non-perdagangan dan jasa, seperti sekolah, macam-macam," kata pria yang akrab disapa Pakde Karwo di Gedung DPRD Jatim, Surabaya, Selasa (17/4).
Saat ditanya solusi apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi permasalahan atas ambrolnya sisi barat jembatan Babat-Widang, Soekarwo menjawab belum ada. Menurutnya yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah melakukan pengecekan. Itu alasannya mengutus Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Gatot Sulistyo Hadi meninjau langsung.
"Ya, belum (ada solusi), dicek saja belum kok. Kan paranormal namanya kalau belum dicek, sudah ada solusi," ujar Soekarwo.
Sisi barat jembatan Babat-Widang, yang menghubungkan Kabupaten Tuban dengan Kabupaten Lamongan ambrol, Selasa (17/4). Ambrolnya jembatan tersebut mengakibatkan satu unit truk muat limbah smelter, dua unit truk tronton muat pasir, dan satu sepeda motor terjebur ke Sungai Bengawan Solo.