Selasa 17 Apr 2018 17:24 WIB

Pencari Kerja di Sukabumi Masih Didominasi Lulusan SMA

Jenis kelamin pencari kerja hampir berimbang antara laki-laki dan perempuan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Para pencari kerja tengah mencoba peruntungan di bursa kerja (ilustrasi).
Foto: jurnalpatroli.com
Para pencari kerja tengah mencoba peruntungan di bursa kerja (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah pencari kerja di Kota Sukabumi di triwulan pertama 2018 mencapai sebanyak 1.008 orang. Dari seribuan pencari kerja ini sebagian besar merupakan lulusan tingkat SMA.

"Data yang kami himpun sejak Januari-Maret 2018 ada sebanyak 1.008 orang warga yang membuat kartu kuning atau kartu tanda pencari kerja," terang Sekretaris Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi Iyan Damayanti kepada wartawan Selasa (17/4). 

 

Jenis kelamin pencari kerja hampir berimbang antara laki-laki dan perempuan. Di mana pencari kerja laki-laki sebanyak 508 orang dan sebanyak 500 orang perempuan.

Menurut Iyan, jenjang pendidikan pencari kerja didominasi tingkat SMA sebanyak 637 orang dan tertinggi kedua tingkat SMP sebanyak 184 orang. Sementara pencari kerja lulusan SD sebanyak 25 orang, diploma I, II dan III sebanyak 60 orang, dan sarjana sebanyak 102 orang.

Sementara rentang usia pencari kerja kebanyakan pada kisaran 15-24 tahun dan 25-34 tahun. Contohnya pada Maret 2018 lalu jumlah pencari kerja pada rentang usia 15-24 tahun sebanyak 178 orang dan 25-34 tahun sebanyak 76 orang.

Kepala Seksi Penempatan Disnaker Kota Sukabumi, Mohamad Sini menambahkan, jumlah pencari kerja yang tercatat pada triwulan pertama 2018 ini mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama pada 2017. "Pada triwulan pertama 2017 lalu jumlah pembuat kartu AK-1 atau kartu kuning ini hanya mencapai 984 orang," imbuh dia.

Adanya peningkatan ini ungkap Sini, disebabkan kondisi dan pengaruh nasional. Sebabnya, pada 2018 Disnaker tidak hanya melayani pembuat Kartu AK-1 dari Kota Sukabumi. Melainkan melayani pembuat kartu kuning dari Kabupaten Sukabumi. Faktor lainnya yang berpengaruh yakni jumlah lulusan dan lapangan pekerjaan.

Sini menerangkan, dari jumlah pencari kerja sebanyak 1.008 orang sebanyak 510 orang atau sebanyak 50.60 persen sudah ditempatkan. Sementara sisanya sebanyak 498 orang atau sebanyak 49.40 persen belum ditempatkan.

"Target penempatan para pencari kerja dalam setiap tahunnya ditetapkan sebanyak 5.000 orang," imbuh Sini.

 

Pemerintah optimistis target penempatan pencari kerja tersebut bisa tercapai dan bahkan bisa melebihi target seperti pada 2017 yang lalu. Pada waktu itu penyerapan tenaga kerja mencapai 5.107 orang atau mencapai 102,14 persen.

Menurut Sini, lowongan pekerjaan yang paling banyak dibutuhkan dalam setiap tahunnya masih didominasi untuk buruh pabrik. Sementara lowongan pekerjaan yang paling banyak dan paling sering ditanyakan oleh para pencari kerja yakni pegawai negeri sipil (PNS).

Di sisi lain ungkap Sini, jumlah membuat Kartu AK-1 di Kota Sukabumi diperkirakan akan mengalami peningkatan. Terutama setelah momen kelulusan sekolah 2018 atau setelah hari raya Idul Fitri 1439 Hijriyah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement