REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pegadaian mencanangkan dimulainya transformasi perusahaan ditandai dengan peremajaan 1.000 dari 4.319 outlet di seluruh Indonesia. Kegiatan itu melalui program cash for work yang merupakan wujud nyata BUMN hadir untuk negeri dan ditargetkan selesai sebelum Lebaran tahun ini.
Direktur Utama Pegadaian Sunarso menjelaskan, transformasi tersebut akan menggunakan pendekatan program padat karya tunai (cash for work) untuk mengoptimalkan tenaga kerja dari lingkungan kantor cabang berada. "Tujuannya untuk memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar dan memberikan pekerjaan, sekaligus uang tunai untuk menghadapi Lebaran," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa, (17/4).
Program padat karya tunai ini, dia mengatakan, akan melibatkan sekitar 300 ribu maindesk atau hari kerja orang. Dengan begitu, diharapkan bisa membantu daya beli masyarakat menghadapi hari raya pada 15 Juni 2018 mendatang.
"Kami perkirakan satu outlet dikerjakan oleh lima orang sehingga untuk 1.000 unit dikerjakan sekitar dua bulan. Berarti sekitar 300 ribu maindesk akan terlibat dan dibayar tunai. Manfaatnya akan dirasakan oleh keluarganya saat merayakan hari Lebaran," kata Sunarso.
Dia menyebutkan, total anggaran untuk menjalankan program ini berkisar Rp 60 miliar sampai Rp 100 miliar. Dana tersebut berasal dari belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dialokasikan perseroan tahun ini sebesar Rp 1,2 triliun.
Ia menambahkan, saat ini Pegadaian tengah bertransformasi. Dari mulai melakukan digitalisasi business process dan business model serta budaya kerja digital untuk mengubah mindset pegawai yang berbasis tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) hingga merapihkan kantor cabang di daerah.
"Blueprint lagi disusun. Kita tempuh jalan ada empat tahapan yang kita sebut 4D. D pertama, Diagnostik yaitu indentifikasi tantangan pegadaian kita sudah selesai lakukan itu. D kedua yaitu Dream, D ketiga Desain, dan D keempat Delivery. Kita siapkan," kata Sunarso.
Sebagai informasi, aset Pegadaian pada 2017 sebesar Rp 48,7 triliun, dengan penyaluran pembiayaan mencapai Rp 36,9 triliun pada tahun lalu.