REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minat baca di Indonesia disebut masih rendah, yaitu menduduki peringkat ke 60 dari 61 negara. Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan bagi masyarakat Indonesia.
Dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat, Islamic Book Fair (IBF) 2018 kembali menggelar pameran buku Islam yang ke-17. Pameran ini akan dibuka besok mulai 18-22 April 2018 di Jakarta Convention Center (JCC).
Kepala Redaksi Republika Penerbit Syahruddin El-Fikri mengatakan, salah satu tujuan penyelenggaraan pameran ini adalah menumbuhkan minat baca masyarakat Indonesia. Sekaligus mendorong para ulama atau tokoh masyarakat bisa berkarya melalui sebuah buku.
"Tujuan menumbukan minat baca mengingat minat baca masyarakat Indonesia rendah. Berharap dengan pameran ini masyarakat dapat menyaksikan karya umat Islam. Tokoh Muslim sangat bagus dan luar biasa untuk menuliskan karyanya dalam sebuah tulisan," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, di Jakarta, Selasa (17/4).
Dalam pelaksanaan IBF 2018 ini, akan diselenggarakan Islamic Book (IB) Award, yakni penghargaan atau anugerah kepada insan perbukuan Islam. Ada tujuh kategori yang dilombakan, yakni buku Islam terbaik kategori fiksi, buku Islam terbaik kategori nonfiksi, buku Islam terbaik kategori fiksi anak, buku Islam terbaik kategori nonfiksi anak, buku Islam terbaik kategori terjemahan, buku Islam terbaik kategori sampul terbaik (cover), dan buku Islam terbaik kategori ilustrasi. "Penghargaan lainnya adalah kategori khusus, yakni Tokoh Perbukuan Islam," ujar Koordinator Bidang Islamic Book (IB) Award, Vanda Yunita.
Soal fasilitas, Koordinator Bidang Sarana Ibadah IBF Khaerudin menambahkan, pihaknya telah bekerja sama dengan pengelola JCC akan menyediakan area seluas 2.000 meter persegi. "Insya Allah, area mushala sangat luas, tersedia untuk ikhwan dan akhwat, yang dikelola AQL. Juga disediakan tempat wudhu," ujarnya.