REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 770 kilogram (kg) manggis Indonesia yang baru tiba di Melbourne, Ausralia ludes terjual. Buah tersebut dikirim ke Melbourne dari Bandara Soekarno Hatta pada Ahad (15/4) oleh PT Segar Global Nusantara.
Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Antarjo Dikin mengatakan, manggis tersebut telah melewati karantina atau quarantine clearance. Rasa buah manggis (Garcinia mangostana L) yang manis, berserat, dan kaya manfaat menjadi alasan sangat digemarinya oleh masyarakat Australia.
Selain di Australia, manggis juga sangat prospektif di 30 negara tujuan ekspor lainnya. "Lima diantaranya adalah pasar ekspor terbesar yakni Thailand, Malaysia, Vietnam, Cina dan Uni Emirat Arab," kata dia, Selasa (17/4).
Berdasarkan data yang tercatat dalam Sistem Informasi Layanan Perkarantinaan, IQFast pada musim panen manggis tahun 2017-2018 tercatat ekspor manggis pada Oktober 2017 hingga April 2018 mencapai 28.517,5 ton. Sejak dibukanya kembali keran ekspor manggis oleh negara dengan penduduk terbanyak di dunia ini pada akhir Desember 2017.
"Jumlah manggis yang diekspor terus menggeliat. Dan Cina kembali masuk menjadi lima besar negara tujuan ekspor manggis kita dengan volume mencapai 759,5 ton," kata Antarjo. Sejauh ini, ia mengatakan, ekspor manggis ke Cina tidak menemui hambatan dan memenuhi persyaratan karantina dan keamanan pangan Cina.