REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Persita Tangerang berupaya maksimal untuk mematangkan pola penyerangan ke jantung pertahanan lawan menjelang kompetisi Liga 2 pada 23 April 2018. Pelatih Persita Elly Idris mengatakan, strategi untuk mengempur dan menciptakan gol harus terpadu dan serasi pada semua lini.
Elly mengatakan, strategi tersebut sudah dapat diterapkan dalam latihan yang digelar di lapangan Sekolah Islamc Village, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten. Persita akan berhadapan dengan Persibat, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada 23 April, ini merupakan pertandingan perdana musim kompetisi 2018.
Menurut Elly, para pemain dituntut untuk dapat melakukan pola penyerangan dengan mengandalkan kecepatan umpan dan pergerakan pemain. "Bola tidak boleh terlalu lama di kaki, bila ada peluang secepatnya diarahkan ke gawang lawan karena selama ini sering dilakukan," katanya.
Demikian pula, lanjut Elly, penyerang tidak diperkenankan untuk berlama-lama mengolah si kulit bundar agar tidak direbut lawan. Maka, diupayakan secepatnya melihat ada celah membuahkan gol. Ia melanjutkan, penyerang itu harus jeli dan banyak taktik untuk menjebol gawang lawan dan tidak hanya monoton dalam mengolah bola sehingga pergerakan mampu dibaca.
Dalam latihan di Sekolah Islamic Village itu, para pemain berjuluk Pendekar Cisadane tampil secara maksimal karena kondisi lapangan yang memenuhi syarat, seperti rumput hijau, tanah rata, dan tidak keras.
Hal itu sangat berbeda ketika latihan di Stadion Benteng dengan kondisi lapangan seadanya. Ini membuat beberapa pemain mengalami cedera akibat tanah bergelombang dan keras.
Gelandang tim dengan seragam serba ungu itu, seperti Egi Melgiansyah, Fajar Nurhakim, dan Ade Jantra dengan tekun mengikuti arahan dari pelatih selama latihan. Bila pola permainan seperti ini diterapkan para pemain, maka Elly optimistis mampu meraih poin ketika bertemu Persibat.