Rabu 18 Apr 2018 04:15 WIB

Pelaku Sering Tulis Lafaz Allah di Banyak Tempat

A disebut mengalami gangguan jiwa sejak 10 tahun lalu.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ani Nursalikah
Kata 'Allah' (Ilustrasi)
Kata 'Allah' (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung menurunkan tim untuk menyelidiki kasus penulisan lafaz Allah di trotoar. Aparat mengecek langsung ke lapangan dan meminta keterangan pelaku yang sudah diamankan.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, berdasarkan pemeriksaan dan keterangan saksi, pelaku berinisial A (47 tahun) tinggal di depan ruko yang tidak jauh dari TKP penulisan lafaz Allah tersebut. Menurut dia, A mengalami gangguan jiwa sejak 10 tahun lalu. Bahkan, pelaku juga sering menuliskan lafaz Allah di banyak tempat.

"Keluarganya sudah tidak merawat. Kemudian, tiga tahun lalu pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Cisarua, kemudian dipulangkan. Tidak hanya kali ini saja (menuliskan lafaz Allah). Berulang kali ketika pindah tempat selalu menuliskan lafaz Allah. Misalnya, di sepanjang tembok yang dilewati oleh dia," kata Hendro di Mapolrestabes Bandung, Selasa (17/4).

Ia menuturkan, setelah berkoordinasi dengan kewilayahan, pelaku akan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua untuk mendapatkan pengobatan. Sebab, pelaku mengalami gangguan jiwa berat.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dengan kejadian tersebut. "Masyarakat diharap tenang, tidak terpancing. Kita sudah tangani sebaik-baiknya," ujarnya.

Sebelumnya, lafaz Allah yang ditulis di atas trotoar Jalan Leuwipanjang menggegerkan publik di media sosial. Aparat kewilayahan yang mengetahui kejadian tersebut pun langsung menghapus dan membersihkan tulisan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement