REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) akan membuat pusat pelatihan dan pembinaan tenun dan songket khas Betawi di area Setu Babakan, Jakarta Selatan dalam waktu dekat. Rencananya, dari kaum dhuafa hingga ibu-ibu PKK akan disokong agar berdaya dengan kepandaian menenun.
"Sebanyak 150 orang kaum dhuafa, janda-janda tidak mampu secara finansial dan ibu-ibu PKK di daerah Setu Babakan yang masih produktif dan masih punya kemampuan semangat untuk bekerja menenun akan diberdayakan," kata Bendahara Umum LKB Anna Mariana di Jakarta, Selasa (17/4).
Anna mengatakan, pembinaan akan diberikan dari tahap dasar. Di awal pelatihan, peserta belajar mengenal, cara penggunaan alat-alat tenun dan songket, serta membuat pola dan motif. Peserta juga akan diberikan bekal untuk mengenal dan memahami pewarnaan dengan baik.
"Persiapan peralatan, bahan baku, honor, hingga pemasaran semua kami jamin," ujar Anna yang juga seorang desainer.
Anna berharap Presiden Joko Widodo dan Gubernur Anies Baswesan lebih memerhatikan tenun dan songket Betawi. Anna yang menjadi pengurus LKB 2018-2021 sejak dikukuhkan Wakil Gubernur Sandiaga Uno pada beberapa waktu lalu di Balai Kota berharap tenun dan songket tetap lestari. Tenun dan songket Indonesia adalah aset budaya dan warisan leluhur nenek moyang bangsa Indonesia yang harus dilestarikan dan dipertahankan keberadaannya.
"Kami perjuangkan sebagai wujud apresiasi pada pengrajin-pengrajin Indonesia. Mereka merupakan pahlawan budaya tenun dan songket Indonesia," ujar Anna.