Rabu 18 Apr 2018 02:38 WIB

LKB: Dhuafa akan Dilatih Membuat Tenun dan Songket Betawi

LKB akan melatih dan membantu memasarkan tenun dan songket Betawi buatan dhuafa.

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Reiny Dwinanda
Desainer Anna Mariana (tengah) saat bertemu Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno
Foto: ist
Desainer Anna Mariana (tengah) saat bertemu Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) akan membuat pusat pelatihan dan pembinaan tenun dan songket khas Betawi di area Setu Babakan, Jakarta Selatan dalam waktu dekat. Rencananya, dari kaum dhuafa hingga ibu-ibu PKK akan disokong agar berdaya dengan kepandaian menenun.

"Sebanyak 150 orang kaum dhuafa, janda-janda tidak mampu secara finansial dan ibu-ibu PKK di daerah Setu Babakan yang masih produktif dan masih punya kemampuan semangat untuk bekerja menenun akan diberdayakan," kata Bendahara Umum LKB Anna Mariana di Jakarta, Selasa (17/4).

Anna mengatakan, pembinaan akan diberikan dari tahap dasar. Di awal pelatihan, peserta belajar mengenal, cara penggunaan alat-alat tenun dan songket, serta membuat pola dan motif. Peserta juga akan diberikan bekal untuk mengenal dan memahami pewarnaan dengan baik.

"Persiapan peralatan, bahan baku, honor, hingga pemasaran semua kami jamin," ujar Anna yang juga seorang desainer.

Anna berharap Presiden Joko Widodo dan Gubernur Anies Baswesan lebih memerhatikan tenun dan songket Betawi. Anna yang menjadi pengurus LKB 2018-2021 sejak dikukuhkan Wakil Gubernur Sandiaga Uno pada beberapa waktu lalu di Balai Kota berharap tenun dan songket tetap lestari. Tenun dan songket Indonesia adalah aset budaya dan warisan leluhur nenek moyang bangsa Indonesia yang harus dilestarikan dan dipertahankan keberadaannya.

"Kami perjuangkan sebagai wujud apresiasi pada pengrajin-pengrajin Indonesia. Mereka merupakan pahlawan budaya tenun dan songket Indonesia," ujar Anna.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement