Rabu 18 Apr 2018 03:36 WIB

Hanafi Sindir Pihak yang Tersinggung dengan Pernyataan Amien

Hanafi menegaskan, pernyataan Amien bukan tentang partai politik.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Reiny Dwinanda
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Ahmad Hanafi Rais
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Ahmad Hanafi Rais

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais menegaskan, pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais yang mendikotomikan partai Allah dan partai setan disampaikan dalam konteks kegiatan keagamaan. Amien tidak menyebut partai-partai politik Indonesia sebagai golongan tersebut.

"Itu jadi salah pahamnya orang saja yang kemudian merasa tersinggung lantas marah-marah. Sama sekali kami tidak menyebut partai-partai politik yang ada di Indonesia dan maksudnya hizbullah (partai Allah) maupun hisbusyaiton (partai setan) itu bukan partai politik," ujar Hanafi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/4).

Hanafi meminta agar polemik atas pernyataan Amien tersebut tidak lagi diperpanjang. Ia mengingatkan, Amien pun telah memberikan penjelasan mengenai makna partai Allah dan partai setan.

"Kan juga sudah dijelaskan oleh Pak Amien waktu acara selesai. Jadi, sebaiknya jangan dipelintir. Bagi siapa pun yang merasa tersinggung, ya, alhamdulillah itu berarti masih ada iman. Daripada tersinggung dan marah, lebih baik berubah," kata Hanafi.

Hanafi menyayangkan pernyataan Amien diprotes, bahkan diproses secara hukum. Menurut dia, pernyataan Amien tersebut disampaikan sebagai bagian dari ceramah keagamaan setelah mengikuti Gerakan Indonesia Salat Subuh Berjemaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jumat (13/4).

"Salah yang nanggep dong. Itu enggak bikin gaduh kok. Orang itu ceramah agama, masak orang enggak mau sih terima ceramah agama. Berarti ada yang salah dengan orang itu," ujar Hanafi.

Amien resmi dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Ahad (15/4). Mantan ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ini dilaporkan dengan tuduhan ujaran kebencian bermuatan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) serta penodaan agama atas ucapannya yang menyebut partai Allah dan partai setan.

Laporan itu dibuat oleh Ketua Cyber Indonesia Aulia Fahmi, yang tidak terima dengan istilah partai Islam dan partai setan yang digunakan Amien. Pelapor menilai pernyataan Amien itu melawan hukum karena bernada provokasi dan berpotensi akan memecah belah bangsa Indonesia yang selama ini hidup rukun.

Sebelumnya, anggota Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo mengatakan, hal yang disampaikan Amien itu dalam konteks tauhid Islam sesuai Alquran. Pernyataan Amien Rais soal partai setan bukanlah dalam konteks partai politik.

"Beliau menyebut partai, itu artinya kelompok atau golongan. Lebih besar dan lebih luas dari sekadar partai politik,” kata politikus senior PAN ini.

Sebagai bukti, Dradjad meminta agar masyarakat melihat kutipan pernyataan Amien Rais, yaitu: “bukan hanya PAN, PKS dan Gerindra, tapi kelompok yang membela agama Allah”.

Termasuk kutipan berikut: “Orang-orang yang anti-Tuhan, itu otomatis bergabung dalam partai besar, itu partai setan. Ketahuilah partai setan itu mesti dihuni oleh orang-orang yang rugi, rugi dunia rugi akhiratnya... Tapi di tempat lain, orang yang beriman bergabung di sebuah partai besar namanya hizbullah, partai Allah. Partai yang memenangkan perjuangan dan memetik kejayaan”.

Drajad menegaskan, yang dimaksud Amien Rais dengan kata partai itu adalah 'kelompok' atau 'golongan/pengikut', bukan partai politik. Hal ini juga berlaku untuk istilah partai besar.

"Karena itu, dengan segala kerendahan hati, izinkan saya mengajak kita semua melihat hal ini dari kacamata tauhid Islam, bukan kacamata partai politik sehingga tidak perlu terjadi kontroversi terkait hal ini,” kata Dradjad.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement