REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Kepoisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin berharap perbaikan sisi barat jembatan Babat-Widang, yang menghubungkan Kabupaten Tuban dengan Kabupaten Lamongan bisa selesai sebelum lebaran. Sehingga penumpukan kendaraan, terutama saat puncak arus mudik dan arus balik di wilayah tersebut bisa dihindari.
"Mudah-mudahan segera dibenahi dan sebelum lebaran udah selesai lah kira-kira. Gak ada alternatif lain karena itu jalan utama," kata Machfud di Mapolda Jatim, Surabaya, Selasa (17/4).
Machfud mengungkapkan, saat ini jalur yang bisa dilalui kendaraan hanya sisi timur Jembatan Babat-Widang. Artinya, jalur yang seharusnya digunakan untuk satu arah, kini harus dibagi menjadi dua arah. Situasi ini jelas akan menimbulkan kepadatan, terutama saat musim mudik, jika tidak segera diperbaiki.
"Ya pasti padat lah (jika masih menggunakan satu jalur saat musim mudik). Tidak mengganggu tapi padat. Frekuensi yang harusnya dua jalur menjadi satu jalur kan pasti menyempit," ujar Machfud.
Machfud menyatakan, kejadian ambrolnya Jembatan Babat-Widang tidak diprediksi sebelumnya. Terlebih, jalur tersebut merupakan jalan nasional. Namun demikian, Machfud berharap agar proses evakuasi ambrolnya Jembatan Babat-Widang bisa segera diselesaikan.
"Itu tidak diprediksi oleh kita semuanya. Itu kalau tidak salah jalan negara. Kita gak tau ini punya kemampuan apa. Yang tahu kan seharusnya ahli PU-nya," kata Machfud.
Sebelumnya diberitakan, sisi barat jembatan Babat-Widang, yang menghubungkan Kabupaten Tuban dengan Kabupaten Lamongan ambrol. Ambrolnya jembatan tersebut mengakibatkan 1 unit truk muat limbah smelter, 2 unit truk tronton muat pasir, dan 1 sepeda motor tercebur ke Sungai Bengawan Solo.