REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei lembaga Media Survei Nasional (Median) menunjukkan elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) unggul dibanding tokoh lain. Namun, elektabilitas Jokowi stagnan dan 46,37 persen responsden menginginkan presiden baru.
Menanggapi hasil survei itu, Wakil Ketua Umum Hanura, Gede Pasek Suardika mengatakan, untuk saat ini ada dua jenis survei dan berseliweran. Sehingga pihaknya kerap kesulitan menilai itu survei murni atau pengkondisian opini.
Pertama survei untuk memotret realitas hari ini dan yang kedua survei untuk penggalangan opini kepentingan nanti. "Nah tinggal dilihat saja kualitas lembaganya untuk menilai track record survei tersebut," ungkap I Gede, saat dihubungi melalui pesan singkat, Rabu (18/4).
Olah karena itu, I Gede Pasek, meminta agar Presiden Jokowi bersama pemerintah untuk fokus saja dengan penuntasan target kerja. Apalagi, dengan kondisi global yang sedikit mengkhawatirkan dengan perang di Suriah saat ini.
Sebab, kata I Gede Pasek, politik yang baik adalah dengan bekerja dan mengkomunikasikan secara maksimal kepada rakyat. Selama ini, menurutnya, Presiden Jokowi mampu melakukannya dengan baik.
"Saya kira Pemerintahan Jokowi jangan terjebak pada apa pun yang diumumkan hati ini oleh berbagai lembaga survei baik yang berkualitas maupun yang dadakan untuk penggalangan opini," pinta Senator asal Pulau Bali itu.
Di sisi lain, I Gede Pasek membeberkan, dari berbagai survei yang ada, justru realitasnya Jokowi sampai saat ini tidak memiliki lawan yang seimbang untuk pemilihan presiden (pilpres) nanti. Sehingga, kalau tiba-tiba dikondisikan Joko Widodo surveinya rendah tentu menjadi lucu.
"Pak Prabowo juga baru saja deklarasi maju lagi. Sehingga jelas belum terukur berapa elektabilitas terkininya. Kalau memang dianggap rendah ya silakan saja AHY Cak Imin, Zul Hasan, Gatot N untuk maju jangan bermain di cawapres," tegas I Gede Pasek.
Terlepas dari itu, I Gede Pasek menambahkan, Partai Hanura terus berupaya untuk menaikkan elektabilitas Jokowi secara signifikan. Lanjutnya, tugas Hanura sebenarnya memaksimalkan komunikasikan capaian hasil kerja Jokowi dikaitkan juga dengan tantangan yang ada selama ini baik di dalam negeri maupun global. "Sehingga rakyat bisa menilainya secara objektif," tutup I Gede Pasek.